Selain itu, bayi yang terlahir dari ibu dengan anemia lebih rentan terhadap infeksi dan komplikasi kesehatan lainnya.
Dalam jangka panjang, mereka juga berisiko mengalami masalah kognitif dan perkembangan yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka.
BACA JUGA: Jam Berapa Persib vs Lion City di Liga Champions Asia 2?
Potret ibu hamil-Pixabay/@TawnyNina-
Pencegahan dan Penanganan Anemia
Pencegahan anemia selama kehamilan sangat penting. Wanita hamil disarankan untuk memperhatikan pola makan yang seimbang, termasuk makanan yang kaya akan zat besi seperti daging merah, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Suplemen zat besi dan folat juga sering kali direkomendasikan oleh dokter untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
Selain itu, pemeriksaan rutin oleh tenaga medis penting untuk mendeteksi anemia sejak dini, sehingga penanganan yang tepat dapat dilakukan.
Kesadaran dan Edukasi
Meningkatkan kesadaran tentang anemia selama kehamilan adalah langkah kunci untuk mengurangi prevalensinya.
Edukasi bagi wanita hamil mengenai pentingnya nutrisi dan pemeriksaan kesehatan dapat membantu mereka mengenali gejala anemia, seperti kelelahan berlebihan dan pusing.
Selain itu, dukungan dari keluarga dan masyarakat juga berperan penting dalam memastikan ibu hamil mendapatkan perawatan yang memadai.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang anemia pada wanita hamil, diharapkan dapat mengurangi risiko yang dihadapi oleh ibu dan bayi.
Kesehatan ibu dan anak adalah prioritas utama, dan langkah-langkah pencegahan serta penanganan yang tepat akan memastikan masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.
BACA JUGA:Bertemu Mourinho, Inilah Prediksi Susunan Pemain Manchester United vs Fenerbahce di Liga Eropa
BACA JUGA:Tidak Selalu Buruk, Ini 4 Hal Positif dan Insecure yang Bisa Dipelajari