INFORADAR.ID – Anemia selama kehamilan merupakan masalah kesehatan yang serius dan sering kali diabaikan.
Kondisi ini ditandai dengan rendahnya jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam darah, yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Menurut data dari WHO, prevalensi anemia pada wanita hamil di negara berkembang dapat mencapai 50%, menjadikannya salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan ibu dan bayi.
Penyebab Anemia pada Wanita Hamil
Ada beberapa faktor yang menyebabkan anemia pada wanita hamil. Salah satu penyebab utamanya adalah peningkatan kebutuhan zat besi dan folat selama kehamilan.
Selama masa ini, volume darah wanita hamil meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin, sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat.
Jika asupan zat besi dari makanan tidak mencukupi, maka risiko anemia menjadi lebih tinggi. Selain itu, kondisi medis seperti perdarahan atau infeksi juga dapat berkontribusi terhadap anemia.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Gunakan MV3 Garuda Limousine: Kebanggaan Industri Pertahanan Indonesia
Potret orang yang sedang merasa anemia.-Pixabay/@Elf-Moondance-
Dampak Anemia pada Ibu
Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Ibu yang mengalami anemia berisiko lebih tinggi untuk mengalami kelelahan, kelemahan, dan penurunan stamina.
Dalam beberapa kasus, anemia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti preeklampsia, persalinan prematur, dan bahkan kematian.
Anemia juga dapat mempengaruhi kemampuan ibu untuk merawat bayinya setelah kelahiran, karena kelelahan yang berkepanjangan dapat mengganggu perawatan dan perhatian yang diperlukan.
Dampak Anemia pada Bayi
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengalami anemia juga menghadapi risiko kesehatan. Anemia dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, yang berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan mereka.