Anda bisa mengunjungi situs web universitas atau berbicara dengan alumni untuk mendapatkan wawasan lebih dalam.
Cobalah untuk membuat daftar jurusan yang menarik bagi anak dan diskusikan kelebihan serta kekurangan dari masing-masing jurusan.
4. Libatkan Anak dalam Proses
Penting untuk melibatkan anak dalam proses pemilihan jurusan. Diskusikan opsi-opsi yang telah Anda teliti dan ajak mereka untuk memberikan pendapat.
Ini akan membuat anak merasa lebih terlibat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambil. Tanyakan kepada mereka tentang apa yang mereka harapkan dari jurusan yang akan dipilih, serta prospek karir yang mereka inginkan di masa depan.
BACA JUGA:4 Cara Membuat Catatan Kuliah yang Mudah Dipahami, Mahasiswa Baru Harus Tahu Nih
BACA JUGA:Punya Hobi Traveling? Ini Rekomendasi 5 Jurusan Kuliah untuk yang Suka Jalan-jalan
Potret ibu dan anak yang memiliki kedekatan emosional.-@freepik-
5. Pertimbangkan Keterampilan Non-Akademik
Selain potensi akademik, keterampilan non-akademik juga perlu dipertimbangkan. Keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kemampuan berkomunikasi sangat berpengaruh terhadap kesuksesan dalam berbagai jurusan.
Misalnya, jika anak memiliki keterampilan komunikasi yang baik, mereka mungkin cocok untuk jurusan di bidang hukum, psikologi, atau pemasaran. Oleh karena itu, penting untuk mengamati kemampuan anak di luar konteks akademik.
6. Cobalah Kegiatan Ekstrakurikuler
Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu anak menemukan minat dan bakatnya lebih jauh. Dorong anak untuk mencoba berbagai aktivitas, seperti klub sains, seni, olahraga, atau organisasi sosial.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman, tetapi juga membantu anak mengembangkan keterampilan baru dan membangun jaringan sosial yang berguna untuk masa depan.
7. Minta Nasihat dari Profesional
Jika Anda masih merasa bingung, jangan ragu untuk meminta nasihat dari konselor pendidikan atau psikolog.
Mereka dapat memberikan perspektif yang lebih objektif dan membantu Anda dan anak dalam menentukan pilihan yang tepat berdasarkan analisis potensi akademik dan minat anak.