Bhima juga mengatakan bahwa tren ini menunjukkan penurunan pendapatan per kapita yang dapat dibelanjakan karena berbagai pungutan dan biaya, termasuk pajak yang agresif terhadap kelas menengah.
Kualitas infrastruktur dan investasi modal yang rendah, mengakibatkan rendahnya lapangan kerja dibandingkan dengan belanja nominal.
Beban peningkatan pangan, perumahan, pendidikan, suku bunga, dan lapangan kerja sejauh ini belum diimbangi dengan insentif yang diberikan negara kepada kelas menengah.
BACA JUGA:Ini 5 Buah yang Bisa Meningkatkan Daya Ingat, Jeruk Salah Satunya? Ini Faktanya
BACA JUGA:4 Alasan Kenapa Kamu Mengalami Mimpi Buruk Saat Tidur, Ternyata Ini Penyebabnya
Ilustrasi-Freepik.com-
Bantuan sosial (bansos) yang meningkat signifikan pada pemilu lalu hanya menyasar kelompok yang berada di bawah garis kemiskinan.
Sebaliknya, insentif perpajakan yang diberikan pada masa pandemi misalnya DTP PPH 21 untuk pegawainya diberhentikan.
Kelas menengah bahkan harus menghadapi kenaikan tarif PPN sebesar 11 persen yang menyebabkan harga barang eceran naik.
Nah, itulah alasan yang harus kamu tahu kenapa masyarakat kelas menengah Indonesia jatuh miskin.