3. Masalah perilaku
Beberapa anak tampaknya menunjukkan perubahan perilaku negatif setelah mengonsumsi beberapa makanan yang dapat menyebabkan sensitivitas atau intoleransi seperti gluten, pewarna makanan, dan susu.
4. Serangan asma
Reaksi yang kurang dikenal terhadap intoleransi makanan adalah serangan asma pada mereka yang memiliki intoleransi atau kepekaan terhadap sulfit. Zat kimia ini dapat terjadi secara alami atau ditambahkan ke banyak makanan olahan, termasuk keripik, buah kering, dan makanan panggang.
Jika kamu mendapati bahwa anak kamu tampaknya menjadi asma atau mulai batuk setelah menikmati camilan olahan favorit mereka, mungkin sudah waktunya untuk melihat lebih dekat pada daftar bahan-bahannya.
5. Sakit kepala
Sensitivitas makanan dapat memicu sakit kepala pada beberapa anak, sebagai akibat dari respons peradangan dalam tubuh, dan penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa makanan dapat menjadi penyebab potensial.
Seperti gejala lainnya, jika orang tua dapat menemukan pola antara pola makan anak mereka dan timbulnya sakit kepala, penting bagi mereka untuk memberi tahu dokter. Sakit kepala jenis apa pun perlu diberitahukan kepada dokter jika terjadi pada anak-anak, karena banyak kondisi yang dapat menjadi akar penyebabnya.
Jika anak mu pernah mengalami tanda-tanda tersebut berarti anak kamu mengalami sensitiv pada makanan, jadi untuk para orang taua harus hati-hati soal masalah ini karena ini menyangkut kesehatan pada anak. (*)