Kita berjalan berputar-putar saat melintasi medan yang tidak memiliki landmark, seperti gurun. Meskipun bersumpah bahwa kamu berjalan dalam garis lurus, ternyata kamu sebenarnya berputar-putar dalam lingkaran yang diameternya mencapai 66 kaki. Penelitian di Jerman dari Max Planck Institute for Biological Cybernetics mengungkap alasannya. Dengan setiap langkah yang dilakukan pejalan kaki, terjadi penyimpangan kecil pada sistem keseimbangan otak (vestibular) atau kesadaran tubuh (proprioseptif). Penyimpangan-penyimpangan ini terakumulasi dan membuat individu tersebut berputar-putar dalam lingkaran yang semakin ketat.
4.Daya tarik
Ada banayak orang yang mengatakan “jangan menilai buku dari sampulnya,” tapi sayangnya, otak kita cenderung melakukan hal itu. Dalam apa yang dikenal sebagai “efek Halo,” satu kualitas positif dalam diri seseorang dapat menipu otak kita dengan berpikir bahwa orang tersebut memiliki banyak kualitas baik, meskipun kita tidak mengetahuinya sama sekali. Misalnya, ketika kita melihat seseorang menarik secara fisik, secara otomatis kita juga akan mendapat kesan bahwa dia pintar, baik hati, lucu, dan lain-lain.
5.Berada di ketinggian
Bagi banyak orang, berada pada ketinggian tertentu, terutama untuk pertama kalinya, menciptakan sensasi keterpisahan yang nyata. Hal ini dikenal sebagai “fenomena pemisahan diri.”
“Anda merasa seolah-olah terputus dari bumi, meskipun Anda berada di dalam gedung atau pesawat terbang,” kata Dr. James Giordano, profesor neurologi dan biokimia di Georgetown University Medical Center. Meskipun beberapa orang mengalami sensasi ini di puncak gedung tinggi, atau di balkon, sensasi ini paling sering dirasakan saat terbang. Sensasi ini benar-benar terpisah dari rasa takut akan ketinggian. Nyatanya, hal itu membuat sebagian orang merasa sangat tenang dan damai.
6.Panah
Meskipun tampak mudah, ternyata panah berpotensi membuat otak kita tersandung. Mereka dapat mendistorsi persepsi kita tentang jarak, arah, dan panjang. Faktanya, dua ilusi optik populer menggunakan panah untuk mengelabui pikiran. Salah satunya adalah ilusi Muller-Lyer, yang mengambil tiga garis dengan panjang yang sama dan menggunakan mata panah untuk membuatnya tampak berbeda panjangnya.
7.Tawar-menawar
Tenaga penjualan dapat membodohi otak kamu dengan berpikir bahwa kamu menginginkan produk yang sebenarnya tidak kamu inginkan. Menurut Dr. Deborah Searcy dari Florida Atlantic University, pengecer selalu menggunakan trik licik ini mereka memberi tahu kamu harga suatu barang dan mencoba membuat kamu membelinya. Jika kamu mengatakan harganya terlalu mahal, mereka akan menawarkan kaamu harga yang lebih rendah. Karena pikiran kamu telah “berlabuh” pada harga yang lebih tinggi, kamu berpikir kamu mendapatkan penawaran yang bagus, dan kemungkinan besar akan membeli barang tersebut. Namun, jika penjual langsung menawari kamu harga yang lebih rendah, kemungkinan besar kamu tidak akan membeli produk tersebut. Otak kamu tertipu oleh banyak daya pikat.
Nah, itulah beberapa hal-hal yang tidak kamu sadari yang ternyata bisa mengacaukan otak yang haruus kamu tau. (*)