INFORADAR.ID – Banyak pertanyaan yang muncul berkaitan dengan puasa Tarwiyah dan Arafah yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah.
Salah satu pertanyaan umum adalah mengenai hukum melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah, apakah boleh dilakukan salah satunya saja. Hal ini menjadi perhatian bagi banyak umat Islam yang ingin memahami tata cara pelaksanaan puasa dalam bulan suci tersebut.
Selain pertanyaan tentang pelaksanaan, beberapa hal lain juga sering menjadi bahan tanya jawab bagi mereka yang hendak menjalankan puasa Arafah atau Tarwiyah.
Misalnya, pertanyaan seputar keutamaan dan manfaat dari kedua jenis puasa tersebut, serta panduan mengenai niat dan tata cara pelaksanaannya.
BACA JUGA:4 Tips Perbaiki Pola Tidur Saat Puasa Ramadan
BACA JUGA:Menyambut Idul Adha 2024: Yuk Ketahui Tips Jitu Mengatasi Potensi Sapi Ngamuk Saat Disembelih
Semua pertanyaan ini menjadi penting bagi umat Islam yang ingin menjalankan ibadah dengan penuh keyakinan dan sesuai tuntunan agama.
Haruskah Melaksanakan Puasa 9 Hari Bulan Dzulhijjah?
Dalam sebuah hadits telah disebutkan bahwa Rasulullah telah menganjurkan untuk puasa di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Berikut ini adalah hadits pernyataan tersebut.
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)
Maksud dari hadits tersebut bukan berarti mewajibkan semua umat Islam untuk berpuasa pada 9 hari di bulan Dzulhijjah.
BACA JUGA:Menu Sahur dan Buka Puasa ala Nabi Muhammad
BACA JUGA:Fantastis, Segini Harga Microfon Mahalini Raharja yang Bikin Netizen Terbelalak
Melainkan seseorang bisa mengambil satu, dua, tiga atau sembilan dari hari tersebut. Sehingga tidak ada larangan bagi siapapun untuk mengambil beberapa hari saja.
Puasa Arafah atau Tarwiyah Saja
Puasa Arafah dan Tarwiyah memang sering dijelaskan secara bersama-sama. Sehingga tidak sedikit orang yang memiliki pemahaman bahwa puasa tersebut harus dilaksanakan semuanya. Padahal hukum dasar dari kedua puasa tersebut adalah sunnah.
Maka, dari hukum awal tersebut bisa diketahui bahwa tidak ada kewajiban untuk melaksanakan keduanya secara bersamaan. Seseorang boleh melakukan puasa Arafah saja ataupun Tarwiyah saja. Namun, akan menjadi lebih jika puasa tersebut dilakukan semuanya yaitu Tarwiyah dan Arafah.
BACA JUGA:Resep Perkedel Tahu, Menu Berbuka Puasa Untuk Kaum Mager
BACA JUGA:PT Formulatrix Indonesia Buka Loker Terbaru Bagi Lulusan Baru, Fresh Graduate Merapat!
Itulah beberapa pertanyaan yang sering mengganjal dalam pikiran beberapa orang, semoga bermanfaat. (*)