Tak Hanya Bagi Angpao, 8 Tradisi Imlek di Indonesia Perayaannya Sarat Makna

Selasa 06-02-2024,11:46 WIB
Reporter : Nuraini Wildayati Kamilah
Editor : Haidaroh

Selain itu, orang Tionghoa menyajikan tidak kurang dari 12 hidangan berbeda yang melambangkan 12 shio yang berbeda dalam kepercayaan Tionghoa. 

Masing-masing hidangan ini memiliki makna tersendiri. Misalnya, mie panjang melambangkan umur panjang, kue lapis regit berarti rezeki yang berlimpah, dan ayam utuh melambangkan kemakmuran keluarga.

BACA JUGA:Warna Keberuntungan 12 Shio di Tahun Naga Kayu 2024, Jangan Salah Warna Bisa Bawa Sial

5. Pantang Makan Bubur

Selain hidangan wajib, ada beberapa makanan yang tidak boleh dimakan selama Tahun Baru Imlek yakni bubur. Karena bubur dianggap sebagai simbol kemiskinan.

6. Tidak Boleh Membalik Ikan

Salah satu kebiasaan unik saat Tahun Baru Imlek adalah dilarang menarik daging ikan dari bagian bawah. Tidak hanya itu, ikan yang sudah dimakan harus disisakan untuk keesokan harinya.

7. Tradisi Yu Sheng

Makanan Yu Sheng adalah salah satu tradisi perayaan Tahun Baru Imlek. Hidangan ini disantap sebagai tanda syukur atas karunia rezeki. 

Makanan ini terdiri dari salmon dan salad wortel yang disajikan dengan saus wijen dan buah plum. 

Makanan diaduk bersama dengan keluarga menggunakan sumpit setinggi mungkin sambil mengucapkan "Lao Qi" atau "Lao Hei". Setelah itu, seluruh keluarga bisa makan bersama.

8. Kumpul Keluarga

Seperti hari raya lainnya di Indonesia, Tahun Baru Imlek merupakan waktu berkumpulnya keluarga bagi komunitas Tionghoa. 

Biasanya, banyak orang Tionghoa yang pulang kampung dan menikmati perayaan Tahun Baru bersama keluarga. Tidak ketinggalan, malam Tahun Baru Imlek adalah waktu untuk makan malam bersama dan kemudian berdoa di klenteng.

Itulah beberapa tradisi Imlek yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa pada saat perayaan Imlek.(*)

Kategori :