Indonesia Raja Minyak Sawit Dunia, Benarkah?
![Indonesia Raja Minyak Sawit Dunia, Benarkah?](https://inforadar.disway.id/upload/30c0725ed8a04bc82a4bf2d0ec426714.jpg)
Ilustrasi minyak sawit-subcom810-pixabay.com
INFORADAR.ID - Indonesia terus memantapkan dirinya sebagai produsen minyak sawit nomor satu di dunia.
Data terbaru dari Foreign Agricultural Service (USDA) menunjukkan bahwa produksi minyak kelapa sawit Indonesia pada tahun 2024 mencapai angka fantastis, yaitu 46,5 juta metrik ton
Volume ini setara dengan 58% dari total produksi minyak sawit global, sebuah bukti nyata betapa krusialnya peran Indonesia dalam memenuhi permintaan minyak nabati dunia yang terus meningkat.
Keberhasilan Indonesia ini tidak terlepas dari berbagai faktor, termasuk iklim yang mendukung, lahan yang luas, serta investasi yang berkelanjutan dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit.
Namun, dominasi ini juga membawa tanggung jawab besar. Indonesia dituntut untuk memastikan bahwa produksi minyak sawit dilakukan secara berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.
BACA JUGA:Baby Oil: Lebih dari Sekadar Minyak Bayi
Peringkat kedua ditempati oleh Malaysia, dengan produksi mencapai 19,3 juta ton. Jauh di bawah Indonesia, namun Malaysia tetap menjadi pemain penting dengan sejarah panjang dalam industri kelapa sawit.
Negara-negara lain seperti Thailand (3,7 juta ton), Kolombia (1,9 juta ton), dan Nigeria (1,5 juta ton) turut berkontribusi, meskipun dalam skala yang lebih kecil.
Bahkan negara-negara seperti Guatemala, Papua Nugini, Brasil, Pantai Gading, dan Honduras juga ikut meramaikan pasar dengan produksi ratusan ribu ton.
Dominasi Indonesia memberikan dampak signifikan bagi perekonomian negara. Ekspor minyak sawit menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang menjadi sentra perkebunan kelapa sawit.
BACA JUGA:4 Manfaat Minyak Kemiri untuk Rambut Supaya Lebih Sehat
Namun, di sisi lain, industri ini juga menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait isu lingkungan.
Deforestasi, hilangnya habitat satwa liar, dan emisi gas rumah kaca menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat sipil perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: foreign agricultural service (usda)