Cara Penanganan Buah dan Sayuran Pasca Panen Agar Tidak Cepat Busuk

Rabu 15-11-2023,11:00 WIB
Reporter : Rian Hariansyah
Editor : Haidaroh

INFORADAR.ID - Buah dan sayuran merupakan sumber nutrisi penting bagi kesehatan manusia. Namun, setelah dipanen, buah dan sayuran rentan mengalami kerusakan dan pembusukan jika tidak ditangani dengan benar.

Oleh karena itu, penanganan pasca panen menjadi kunci utama untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga hingga sampai ke konsumen. Dalam artikel kali ini, akan dibahas tiga langkah penting dalam penanganan buah dan sayuran pasca panen agar tidak cepat busuk.

Pertama, pengendalian suhu dan kelembaban merupakan faktor krusial dalam menjaga kesegaran buah dan sayuran. Sebagian besar buah dan sayuran memiliki persyaratan suhu penyimpanan yang berbeda.

Menerapkan sistem penyimpanan dingin dan memastikan kelembaban udara yang tepat dapat memperlambat proses penuaan dan pembusukan. Pengendalian suhu juga membantu menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat merusak produk.

Kedua, penanganan dengan hati-hati saat panen dan pemilihan produk yang optimal juga berperan penting. Buah dan sayuran yang dipanen dengan teknik yang benar dan pada tingkat kematangan yang tepat akan lebih tahan lama.

Selain itu, pemilihan produk yang bebas dari cacat dan kerusakan akan mengurangi risiko penyebaran patogen dan meminimalkan potensi kerusakan fisik selama proses distribusi.

Ketiga, penerapan metode penyimpanan yang sesuai dan pemakaian teknologi penanganan pasca panen yang modern dapat meningkatkan umur simpan buah dan sayuran.

Metode seperti atmosfer terkendali, penyimpanan vakum, dan penggunaan pelapisan pelindung dapat membantu mengurangi paparan oksigen dan memperlambat proses penuaan. Penerapan teknologi ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga mendukung upaya pengurangan limbah pangan secara keseluruhan.

Untuk buah-buahan misalnya, operasi utama adalah panen, pengemasan, transportasi, dan distribusi ke para pedagang pengecer. Suatu jenis operasi harus diperhitungkan dan dikaji dengan baik manakala operasi tersebut menimbulkan suatu dampak yang buruk terhadap produk, yaitu penurunan mutu.

Pada tahap pemanenan, kondisi, ketuaan, dan cara panen adalah faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan untuk memperoleh mutu produk yang prima.

Setelah dipanen, dilakukan penanganan di lapangan seperti sortasi dan pemutuan dan juga pengemasan, atau produk langsung dibawa ke rumah pengemasan dimana prapendinginan, pencucian, pelilinan, pematangan, sortasi dan pemutuan, pengemasan, penyusunan kemasan, dan penyimpanan dilakukan, seringkali dengan menggunakan peralatan mekanis yang mungkin merupakan bagian dari fasilitas di rumah pengemasan.

Produk yang dikemas kemudian diangkut ke industri pengolahan pangan untuk diolah, ke gudang untuk disimpan, atau langsung dipasarkan melalui para pedagang pengecer. (*)

Kategori :