TANGERANG, INFORADAR.ID --- Fenomena rob atau permukaan air laut naik terjadi di beberapa daerah. Setelah sebelumnya terjadi di Desa Teluk, Kecamatan Labuhan, Pandeglang, kali ini rob melanda Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cituis, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial (medsos) pada Minggu, 25 Desember 2022, memperlihatkan meluapnya air laut di TPI Pelabuhan Cituis, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Bukan hanya menyapu TPI Cituis tersebut, air laut juga merendam sebagian rumah warga yang berada di bibir pantai hingga mencapai 1 meter.
Dalam rekaman vidio yang berdurasi 26 derik detik tersebut hingga pukul 10:00 WIB terlihat aktivitas pelelangan ikan di Cituis, Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji yang berada tidak jauh dari bibir pantai tergenang air, dan air laut nampak sejajar dengan daratan.
Sementara aktivitas lelang ikan tetap dilaksanakan di dalam kantor TPI dengan kondisi ramai pengunjung.
Camat Pakuhaji Asmawi Atmaja membenarkan kejadian tersebut. Hasil tinjauannya ke tempat pelelangan ikan, air laut diperkirakan setinggi lutut orang dewasa.
“Benar, tadi saya baru saja dari situ (Pelelangan Ikan). Air yang meluap merupakan banjir rob dan sering terjadi di sini,” kata Asmawi saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu 25 Desember 2022.
Asmawi juga mengungkapkan, dirinya juga mengimbau kepada para pedagang ikan di tempat pelelangan ikan untuk tidak mendekati bibir pantai. Selain itu, para nelayan dan perahu penyebrangan di dermaga Cituis pun diimbau untuk tidak berlayar mengingat informasi yang didapatkan dari BMKG bahwa cuaca extrim akan terus berlangsung hingga Januari 2023 mendatang.
“Kita Imbau untuk tetap berhati-hati kepada para pengunjung dan pedagang dan nelayan pun diharapkan tidak pergi melaut dulu,” ujarnya.
Kata Camat, informasi yang baru didapatkan dari para RT dan RW di lokasi meluapnya air laut di Cituis, bahwa pada Minggu, 25 Desember 2022 sore, keadaan banjir sudah mulai surut dibandingkan pagi tadi.
"Sore ini kondisi banjir sudah 50 cm, di bandingkan tadi pagi hampir 1 meter. Juga saya mengharapkan supaya tempat wisata pantai agar tidak membuka dulu, karena kondisi cuaca ekstrim masih bisa saja berpotensi terjadi kembali," tukasnya. *