Tragedi Kanjuruhan, Arema Dilarang Main di Kandang, Liga 1 juga Dihentikan Sementara

Minggu 02-10-2022,06:50 WIB
Editor : M Widodo

MALANG, INFORADAR.ID --- Tragedi Stadion Kanjuruhan adalah tragedi berdarah persepakbolaan paling buruk dan memalukan. 

Tragedi Sabtu, 1 Oktober 2022 malam ini menyisakan tangis dan duka mendalam. Dampak lain Arema FC terancam larangan main di Kandang dalam lanjutan Liga 1 Indonesia.

Mengenai tragedi tersebut, PSSI mengindikasikan Liga 1 pun terancam dihentikan beberapa pekan setelah mengetahui jatuhnya korban jiwa selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022.

"Turut berduka cita atas kejadian yang menimpa pecinta sepak bola Tanah Air di Stadion Kanjuruhan, Malang," twit PSSI dalam akun resminya @pssi.

"Semoga almarhum dan alamarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggal dapat diberi ketabahan," sambung PSSI Minggu, 2 Oktober 2022.

Arema FC kemungkinan besar tidak akan lagi bisa menggelar pertandingan Liga 1 musim 2022/23 di kandang mereka setelah adanya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Kerusuhan pecah setelah Arema kalah 3-2 dari rival Jawa Timur, Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB.

Banyak suporter merangsek masuk lapangan setelah peluit akhir, bentrok dengan aparat keamanan hingga polisi menembakkan gas air mata.

Terdapat korban jiwa dari insiden tersebut, namun hingga saat ini pihak berwenang masih belum mengumumkan angka pastinya berapa di antara mereka yang meninggal dunia mau pun luka-luka.

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI bergerak untuk menangani kasus ini dan menyatakan Arema kemungkinan besar tidak diizinkan lagi untuk menyelenggarakan pertandingan di kandang mereka di sisa musim ini.

"Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), kami segera menyidangkan kasus ini," ungkap Erwin Tobing selaku ketua komdis melalui laman resmi PSSI.

"Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti," jelasnya. 

PSSI melalui ketua umum Mochamad Iriawan juga mengungkapkan adanya korban jiwa buntut dari insiden kerusuhan pascalaga antara Arema dan Persebaya tersebut.

"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan," ungkap Iriawan dalam pernyataan yang diterima awak media.

"Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," pungkas Iriawan. 

Kategori :