6. Protokol Kesehatan: Diterapkan saat wawancara pengambilan data.
7. Quality Control: Dilakukan mulai tahap pemilihan dan pelatihan SDM yang berkualitas hingga Spot Check sebanyak 20% data.
Jika pemilihan gubernur dilakukan hari ini, maka ada 3 tokoh yang akan bersaing ketat yaitu Wahidin Halim, Andika Hazrumy dan Rano Karno.
Namun demikian, tingkat kepuasan terhadap kinerja Wahidin Halim yang tidak terlalu besar (56,3%) dan aspirasi pergantian kepemimpinan yang sangat besar (58,9%) membuat posisinya menjadi sulit jika harus berhadapan dengan kompetitor secara head to head.
Dengan tingkat akseptabilitas tertinggi (68,1%) dan popularitas yang masih diangka 63,3%, Andika Hazrumy memiliki potensi kenaikan elektabilitas yang masih besar ke depan seiring dengan semakin dikenalnya figur Andika Hazrumy di mata masyarakat.
Pemilihan wakil menjadi faktor krusial dalam memenangkan pilkada Banten 2024. Sementara ini ada 7 tokoh dengan modal politik paling tinggi yaitu Wahidin Halim, Andika Hazrumy, Rano Karno, Arief R Wismansyah, Ahmad Zaki Iskandar, Airin Rahmi Diany dan Iti Octavia.
Bagi masyarakat Banten, faktor emosional masih mendominasi motif memilih gubernur (48,3%), sementara yang memilih karena faktor rasional ada 32,9% dan yang memilih karena faktor sosiologis atau identitas seperti kesukuan dan agama hanya 1,0%.
Membangun citra dan kedekatan emosi dengan pemilih menjadi hal yang paling penting untuk dibangun para bakal calon gubernur ke depan. Konstituen Wahidin Halim memilihnya karena dianggap memiliki kinerja baik dan berpengalaman.
Konstituen Andika Hazrumy memilihnya karena dianggap sebagai figur muda, baik hati dan dipersepsikan mampu melanjutkan program pemerintah sebelumnya.
Sementara Konstituen Rano Karno memilihnya karena dianggap populer dan menginginkan terjadinya perubahan di Banten.
Jika Wahidin Halim tidak maju pada pemilihan Gubernur mendatang, maka Andika Hazrumy sementara ini memimpin kontestasi dengan selisih yang cukup tinggi dengan lawan lawannya.
Rekomendasi Wahidin Halim untuk memilih salah satu calon pada pemilihan kepala daerah di provinsi Banten hanya didengar dan diikuti oleh 11,1% pemilih.
Lalu bagaimana dengan sikap terhadap money politics? Seandainya ada calon Gubernur Banten membagikan uang kepada masyarakat agar mau memilih dirinya, bagaimanakah seharusnya sikap masyarakat? Jawaban dari masyarakat hasil survei tersebut 81,9 persen menerima.
Menerima dalam arti belum tentu memilih calon atau tokoh tersebut. Sementara 11,4 persen menolak. Sisanya 8,7 persen menerima dan berkomitmen untuk memilih calon tersebut.
Pada bagian lain, 5,6 persen menerima tetapi memilih calon yang memberi paling banyak, sedangkan 6,7 persen tidak menjawab.
Lalu bagaimana dengan sikap responden terhadap pemberian sembako, seandainya ada calon gubernur Banten membagikan sembako kepada masyarakat agar mau memilih dirinya.