JAKARTA, INFORADAR.ID --- Menko Polhukam Mahfud MD enggan mengungkap motif pembunuhan Brigadir J dengan tersangka Irjen FS, Bharada E, Bripka R dan K. Mahfud menyebut motifnya sangat sensitif dan hanya pantas untuk konsumsi orang dewasa.
Demikian juga Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto. Jenderal bintang tiga ini juga berjanji tidak akan mengungkap ke publik soal motif pembunuhan Brigadir J.
Publik pun dibuat makin penasaran atas kasus yang sejak awal bikin penasaran publik ini. Hingga akhirnya muncul desas-desus dugaan adanya aroma LGBT (lesbian gay biseksual dan transgender) dalam kasus tewasnya Brigadir J ini.
Isu adanya latar LGBT tersebut makin misteri, manakala dalam sebuah wawancara Mahfud MD menyebut bahwa kasus pembunuhan Brigadir J mengerikan dan menjijikkan. Merujuk pada kata "mengerikan dan menjijikkan" selama ini tidak pernah melekat pada skandal perselingkuhan secara umum yang melibatkan siapapun.
Maka, wajar-wajar saja kalau kemudian publik beransumsi liar adanya latar LGBT dalam kasus tewasnya Brigadir J. Namun, lagi-lagi masih berselimut misteri. Siapa sebenarnya yang terlibat dalam lingkaran LGBT tersebut?
Hanya saja, berawal dari sinyal yang disampaikan Deolipa Yumara yang menyinggung soal kecemburuan sesama jenis pria dan pria. Deolipa Yumara adalah pengacara kedua yang ditunjuk Bareskrim Polri untuk membela Bharada E atau Bharada Richard Eliezer sejak Sabtu 6 Agustus - 10 Agustus 2022.
"Ini saya kasih kode ke masyarakat Indonesia, ini ada peristiwa yang sensitif, tanggal 7 sore itu ada peristiwa yang sensitif, karena ini publik yah saya nggak akan bicara, seperti kata Mahfud, Pak Mahfud bilang apa itu, hanya dikonsumsi orang dewasa," kata Deolipa, mengutip wawancara TV One dari Youtube Pintu Merdeka, Minggu 14 Agustus 2022.
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan Youtube TV One berjudul 'Motif Pembunuhan Brigadir J', Deolipa Yumara mengkritisi pencabutan surat kuasa yang didapatnya dari Bharada E.
Menurut Deolipa, surat tersebut tidak sah karena dia dan kliennya belum bertemu kemudian ada kode yang mereka sepakati sehingga pengacara gondrong itu merasa Bharada E mendatangani surat dalam keadaan tertekan.
"Pencabutan hukum yang benar klien dan kuasa hukum harus ketemu. Tanpa bertemu dianggap kuasa jalan terus. jadi kita harus ketemu, apalagi dalam surat kuasa ada yang namanya retensi, surat kuasa dokumen, serah terima perasaan, untung saja saya sama dia bukan LGBT tidak jatuh cinta cowok sama cowok makanya saya tidak jatuh sama sama si Bharada E," kata Deolipa.
Seperti diketahui motif pembunuhan Brigadir J yang tidak diungkap Polri membuat publik bertanya-tanya. Alhasil, publik menerka dari isu yang berkembang, mulai dari bandar judi online, perselingkuhan, cinta segitiga hingga yang terbaru isu LGBT.
Menko Polhukam Mahfud MD Foto: Tangkapan layar disway.id--
Sementara itu, dalam wawancara dengan Deddy Corbuzier, Mahfud MD menyebut pemicu pembunuhan Brigadir Yosua mengerikan dan menjijikan. "Cerita laporan pemeriksaan itu mengerikan, mengerikan campur menjijikkan juga makanya saya bilang sensitif, " kata Mahfud MD.
"Skenario kedua yang muncul dari sosmed yang disebut pengacara itu kan perselingkuhan empat segi ini dan ini, sama-sama mau," lanjut Mahfud.
Berita ini tayang di disway.id dengan judul: Desas-desus Motif 'LGBT' dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J