Pengungkapan Kasus Tewasnya Brigadir J Makin Bikin Pusing, Sumber Satu dengan Lainnya Beda

Kamis 11-08-2022,21:37 WIB
Reporter : aasarbi
Editor : M Widodo

JAKARTA, INFORADAR.ID --- Pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J makin menarik saja. Atau sebaliknya makin bikin pusing. Hampir setiap hari publik disuguhkan keterangan yang berbeda dari setiap institusi yang layak menjadi sumber berita. 

Sepanjang Rabu-Kamis, 10-11 Agustus 2022, publik disuguhkan dua keterangan atau narasi yang berbeda. Pertama, penyebab Irjen Pol Ferdy Sambo perintahkan sejumlah ajudannya untuk bunuh Brigadir J terungkap.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi mengungkapkan, Ferdy Sambo marah sebelum Brigadir J diekseksui.

"Saya ingin menyampaikan satu hal bahwa di dalam keterangannya tersangka FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC (Ny Putri Candrawathi)," jelas Andi Rian Djajadi dalam konferensi pers, Kamis, 11 Agustus 2022. 

Lanjut Andi, Putri mengaku mengalami tindakan yang melukai martabat keluarga dari Brigadir J di Magelang. Namun, Andi tidak menjelaskan apa tindakan tersebut.

"Telah mengalami tindakan yang melukai harkat martabat keluarga yang terjadi di Magelang yang dilakukan oleh almarhum Yoshua," ujarnya.

"Kemudian tersangka FS memanggil tersangka RR dan tersangka RE untuk melakukan pembunuhan, untuk merencanakan pembunuhan terhadap almarhum Yoshua," sambungnya.

Nah, keterangan dari Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi tersebut bertolak belakang dengan keterangan pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. Kamaruddin mengaku sudah tahu motif pembunuhan hingga Polri menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka. 

Motif pembunuhan tersebut, menurut Kamaruddin, diduga kekhawatiran terhadap Brigadir J akan membocorkan informasi suatu kejahatan.

"Almarhum Yosua ini orang baik. Jadi, dalam tanda petik dia membocorkan informasi tentang dugaan kejahatan," ujar Kamaruddin kepada wartawan, Selasa 9 Agustus 2022 malam.

Selanjutnya, Kamaruddin menyinggung adanya ancaman terhadap Brigadir J sebelum terjadi pembunuhan di rumah dinas Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

"Makanya dia (pengancam) sempat bilang, kalau sampai (informasi itu) naik ke atas dia akan dibunuh," ungkap Kamaruddin.

Namun dirinya tidak menjelaskan secara detail yang dimaksud informasi tentang kejahatan naik ke atas tersebut.

Oleh karenanya, Kamaruddin yakin Brigadir J dibunuh bukan karena dugaan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Sambo, Putri Candrawathi.

"Motifnya saya sudah tahu, tetapi itu biar jadi kerjaan penyidik," kata Kamaruddin.

Kategori :