JAKARTA, INFORADAR.ID - Selama ini masih banyak konsumen yang khawatir soal mobil listrik. Terutama terkait insfrastruktur komponen baterai, titik-titik lokasi pengecasan, serta harga mobil listrik yang masih sangat mahal.
Namun, tampaknya kekhawatiran itu akan mulai terjawab dengan hadirnya pabrik baterai di Indonesia. Sehingga, kehadiran pabrik baterai ini selain untuk mempermudah konsumen dalam mendapatkan kepastian suplai baterai, juga diharapkan dapat menekan harga mobil listrik.
Setidaknya hal itu merupakan kabar gembira bagi konsumen kendaraan listrik untuk ke depannya.
Selain masalah bahan bakar yang lebih hemat di tengah kekhawatiran yang tidak menentu akibat pembatasan BBM, sekarang infrastruktur untuk komponen utama kendaraan listrik sudah semakin siap dengan hadirnya Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia.
Dikutip dari laman Fb Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, pabrik baterai itu merupakan bagian dari nota kesepahaman yang disepakati antara Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel), dimana merupakan gabungan antara konsorsium perusahaan Korsel dan konsorsium BUMN RI.
Karena baterai kendaraan listrik sudah diproduksi lokal diperkirakan produksi kendaraan listrik dapat lebih terjangkau. Ketika baterai yang menjadi salah satu komponen termahal kendaraan listrik diproduksi di dalam negeri, maka dunia transportasi di Indonesia mempunyai masa depan yang cerah.
TRANSPORTASI KTT G20
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi hasil karya bus listrik buatan Universitas Indonesia. Bus ini nantinya akan digunakan untuk mendukung transportasi pada KTT G20 yang akan berlangsung pada bulan Oktober-November 2022 di Indonesia.
Bus listrik buatan UI memiliki dimensi 12 meter x 2,5 meter x 3,7 meter. Bus ini berkapasitas 64 penumpang dan memiliki jarak tempuh sejauh 300 kilometer. Selain itu, bus bertransmisi AMT (semi otomatis) ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum hingga 130 kilometer per jam.
Sejumlah keunggulan bus listrik UI diantaranya yaitu: memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sangat tinggi, telah mengembangkan rancangan motor listrik bersama PT NSAD dan dikonstruksi oleh PT PINDAD, dan yang terakhir bus ini merupakan bus dengan low entrance deck (pintu masuk rendah) sehingga dapat digunakan sebagai bus angkutan perkotaan tanpa halte khusus.