KABUL, INFORADAR.ID - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 6,1 skala richter (SR) mengguncang Afghanistan bagian tenggara. Pusat gempa dilaporkan berada di 46 kilometer barat daya Khost, Afganistan bagian timur/tenggara.
Jumlah korban jiwa belum didapat angka pastinya. Hanya laporan sementara ada yang menyebut 950 jiwa meninggal. Bahkan laporan terbaru mengatakan jumlah korban meninggal sudah di atas 1.000 jiwa. Banyaknya korban jiwa, dikarenakan pusat gempa berada di darat dan merupakan kawasan padat penduduk.
Dilaporkan juga, gempa yang terjadi pada pukul 01.30 dinihari waktu setempat atau pukul 03.54 WIB, saat penduduk sedang terkelap tidur.
Selain menyebabkan korban meninggal, ratusan lainnya luka-luka dan banyaknya bangunan rusak dalam gempa dahsyat di Afganistan timur tersebut.
Gempa kerak dangkal 6.1 SR dengan lokasi episenternya di 46 km barat daya Khōst, Afghanistan pada pukul 03.54 WIB, Rabu, 22 Juni 2022 dinihari.
Ahmad Mukhtar dari CBC News mengungkapkan, gempa itu terjadi sekitar pukul 01.30 waktu setempat (03.54 WIB) ketika orang-orang sedang tidur. Ratusan korban meninggal sebagian besar di Provinsi Paktika.
Dahsyatnya gempa hingga terasa pada radius 500 kilometer dan dirasakan lebih dari 119 juta jiwa di Afganistan, Pakistan dan India.
Penduduk Ibukota Afghanistan, Kabul dan Kota Islamabad merasakan getaran gempa. Hanya saja dilaporkan kedua kota ini tidak mengalami kerusakan dan belum ada laporan korban meninggal.
Area yang terkena dampak terparah adalah distrik Spera di provinsi Khost, dan Distrik Barmala, Ziruk, Naka serta Gayan di Provinsi Paktika.
Ada lebih dari 1.000 korban jiwa dan sekitar 1.500 korban luka. Banyak desa hancur dan rata dengan tanah," kata Amin Huzaifa, Kepala Departemen Kebudayaan dan Informasi Provinsi Paktika, kepada kantor berita Sputnik.
Kepala Departemen Kebudayaan dan Informasi Paktika, Mawlawi Huzifa, mengatakan kepada media TOLONews, bahwa gempa terjadi sekitar pukul 01.30 waktu setempat.
"Banyak korban berasal dari distrik Giyan," kata Huzifa.
Juru bicara kelompok Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, bahwa sebuah rapat kabinet darurat telah digelar hari ini dapat mendiskusikan bantuan kepada warga terdampak gempa.
"Semua organisasi releval telah ditugaskan untuk mengirim tim bantuan," ujar Mujahid. (disway.id)