3,8 Juta Buruh di Banten Tak Punya Jaminan Sosial
Ilustrasi: Pekerja buruh di Banten-@simosupriyadi-freepik
INFORADAR.ID - Sebanyak jutaan buruh di Banten dilaporkan belum memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan.
Data dari BPJS Ketenagakerjaan hingga 31 Maret 2025 menunjukkan bahwa dari total 5,79 juta penduduk yang bekerja di Provinsi Banten, baru sekitar 46,28 persen yang tercatat sebagai peserta aktif.
Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak buruh di Banten yang membutuhkan perlindungan jaminan sosial untuk mengantisipasi risiko kerja.
Jaminan sosial ketenagakerjaan mencakup perlindungan dari risiko kecelakaan kerja, kematian, serta manfaat lainnya seperti pensiun dan jaminan hari tua.
Ketidakterlibatan jutaan buruh di Banten dalam program ini menunjukkan rendahnya kesadaran atau akses terhadap layanan tersebut.
Jumlah Buruh di Banten Belum Menerima Jaminan Sosial
Sebanyak 3,8 juta buruh di Banten yang belum terlindungi menandakan adanya kesenjangan besar yang masih perlu diatasi.
Banyak kalangan pekerja informal dan perangkat desa yang sangat butuh akan akses terhadap jaminan sosial, namun belum mendapat perhatian maksimal dari pihak terkait.
Tanpa jaminan sosial, para buruh di Banten rentan terhadap kemiskinan mendadak akibat musibah atau kecelakaan kerja.
Jaminan Sosial yang Telah Tersalurkan
BPJS Ketenagakerjaan melaporkan bahwa dari potensi ekosistem desa sebanyak 112.665 orang, baru 26.994 orang atau 55,11 persen yang menjadi peserta aktif.
Ini menunjukkan bahwa masih banyak buruh di Banten belum masuk dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Sepanjang 2025, BPJS Ketenagakerjaan telah menyalurkan manfaat sebesar Rp1,1 triliun kepada peserta di seluruh cabang di Provinsi Banten.
Dana tersebut mencakup berbagai program seperti santunan kecelakaan kerja dan beasiswa bagi anak pekerja yang meninggal dunia, dengan nilai manfaat hingga Rp174 juta per anak dari tingkat TK hingga perguruan tinggi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
