Disway Award

Tren Solo Dining Jadi Fenomena Baru di Jepang, Begini Makna dan Manfaatnya

Tren Solo Dining Jadi Fenomena Baru di Jepang, Begini Makna dan Manfaatnya

Ilustrasi tren solo dining-Freepik.com-freepik

Bagi banyak orang Jepang, solo dining adalah cara sederhana untuk menenangkan pikiran. 

Duduk sendiri sambil menikmati makanan bisa menjadi momen reflektif, di mana seseorang bisa membaca, menulis, atau sekadar menikmati suasana tanpa distraksi.

3. Lebih Mindful saat Makan

Tanpa obrolan atau tekanan sosial, makan sendirian memungkinkan seseorang untuk fokus menikmati cita rasa makanan. 

Hal ini membuat kegiatan makan terasa lebih bermakna dan membantu meningkatkan kesadaran diri (mindful eating).

BACA JUGA:Cukai Rokok Dibiarkan Tetap, Produksi Rokok Langsung Meroket

BACA JUGA:Stasiun Rangkasbitung Tampil Baru, Peron KRL Tujuan Tanah Abang Resmi Beroperasi Mulai Hari Ini!

4. Melatih Rasa Percaya Diri dan Kemandirian

Awalnya mungkin terasa kikuk, namun semakin sering dilakukan, makan sendirian dapat menumbuhkan rasa percaya diri. 

Aktivitas ini mengajarkan bahwa kebahagiaan tak selalu bergantung pada kehadiran orang lain.

5. Membuka Kesempatan Bersosialisasi Baru

Menariknya, solo dining tidak selalu berarti menutup diri. Banyak orang justru menemukan interaksi ringan dengan pengunjung lain ketika makan sendirian, yang kadang berujung pada hubungan sosial baru.

Perkembangan tren solo dining di Jepang memperlihatkan bahwa kesendirian kini bukan lagi tanda kesepian, melainkan bagian dari gaya hidup yang seimbang. 

Dengan makan sendiri, seseorang belajar menikmati waktu pribadi, menghargai diri sendiri, dan memahami makna tenang dalam kesederhanaan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: