Fenomena 'Revenge Quitting': Ketika Gen Z Memilih Resign sebagai Bentuk Protes
Ilustrasi Gen Z berkarier-Pinterest/the economis times-
2. Lingkungan Kerja yang Tidak Mendukung Kesehatan Mental
Penelitian dari Journal of Occupational Health Psychology menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang kurang suportif berkontribusi besar pada keputusan resign dini, khususnya di kalangan pekerja generasi muda.
3. Prioritas Keseimbangan Hidup dan Nilai Pribadi
Menurut laporan dari Pew Research Center, Gen Z menempatkan kesehatan mental dan keseimbangan kerja-hidup sebagai prioritas utama, sehingga mereka cenderung meninggalkan pekerjaan yang tidak sejalan dengan nilai dan gaya hidup mereka.
4. Dampak Revenge Quitting pada Perusahaan
Fenomena ini mengingatkan perusahaan untuk membangun budaya kerja yang sehat, fleksibel, dan inklusif.
Organisasi yang gagal menyesuaikan diri dengan kebutuhan generasi muda berisiko mengalami tingkat turnover yang tinggi dan kehilangan talenta potensial.
BACA JUGA:Catat Prestasi Gemilang! Album Baru i-dle ‘We Are’ Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sepekan
BACA JUGA:Dari Desa Rag ke Pertempuran Besar: Petualangan Kai di Teogonia
Revenge quitting adalah cerminan pergeseran paradigma dunia kerja di mana generasi muda lebih menghargai kesejahteraan mental dan keseimbangan hidup daripada sekadar stabilitas pekerjaan.
Jika lingkungan kerja terus menekan dan tidak memperhatikan kebutuhan ini, bukan tidak mungkin tren revenge quitting akan terus bertambah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
