Bedanya Oli Mesin LCGC dan Non LCGC 0W-20, Jangan Sampai Keliru
Mobil LCGC-Toyota-
Menurut Son Ashari, Service Manager Astrido Toyota Pondok Indah, perbedaan utamanya ada pada aditif yang digunakan.
Oli yang dirancang untuk LCGC menggunakan komposisi aditif yang cenderung lebih sederhana dibandingkan oli non-LCGC. Ini berpengaruh pada ketahanan oli saat menghadapi beban kerja mesin.
Oli non-LCGC biasanya dirancang untuk menghadapi beban kerja mesin yang lebih tinggi, sedangkan oli LCGC lebih diarahkan pada efisiensi konsumsi bahan bakar serta daya tahan saat digunakan pada beban ringan hingga menengah.
Contoh: Toyota Calya vs Toyota Raize
Baik mesin Toyota Calya 1.2 liter maupun Toyota Raize 1.2 sama-sama menggunakan oli dengan spesifikasi 0W-20. Namun, orientasi keduanya berbeda, Calya dirancang untuk konsumsi bahan bakar yang efisien sedangkan Raize menonjolkan performa dan respons mesin.
Meski spesifikasi kekentalannya sama, beban kerja Raize lebih berat, sehingga butuh oli dengan kualitas aditif yang lebih tangguh.
BACA JUGA:Fenomena Hujan di Bulan Agustus: BMKG Beberkan Pemicu di Tengah Musim Kemarau
BACA JUGA:Bubur Ayam Indonesia Raih Gelar Bubur Terlezat Dunia Versi Taste Atlas
Tips Memilih Oli Mesin yang Tepat
Selalu ikuti rekomendasi di buku manual kendaraan.
Periksa kemasan, pastikan untuk LCGC atau non-LCGC sesuai kebutuhan.
Pilih oli dengan standar API dan ILSAC yang sesuai spesifikasi pabrikan.
Lakukan penggantian oli secara teratur agar performa mesin tetap prima.
Jangan hanya mengandalkan angka viskositas 0W-20 saat memilih oli. Pahami perbedaan formulasi antara oli mesin LCGC dan non LCGC, terutama pada komposisi aditif dan kemampuan menghadapi beban kerja mesin.
Pemilihan yang tepat akan membuat mesin lebih awet, irit bahan bakar, dan tetap bertenaga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
