Jerome Polin Mundur Jadi Guru di Indonesia, Gaji 300 Ribu Doang

INFORADAR.ID - Jerome Polin mengomentari pernyataan Menteri Keuangan yang viral soal gaji guru dan dosen.

Ia merasa prihatin karena pendidikan di Indonesia belum mendapat perhatian utama dari pemerintah.

Meskipun 20% dari anggaran APBN telah disisihkan untuk pendidikan, Jerome Polin percaya masih terdapat pos anggaran lain yang dapat dipindahkan. Tujuannya agar kesejahteraan guru dan dosen dapat lebih ditingkatkan.

Menurut Jerome, kemajuan suatu negara sangat bergantung pada kualitas pendidikan dan profesi guru yang baik. Kesejahteraan guru menjadi faktor kunci dalam mendorong perkembangan tersebut.

Banyak orang sebenarnya ingin menjadi guru, tetapi melihat gaji yang kecil membuat mereka ragu.

Jerome mengungkapkan, “Aku juga pengen banget jadi guru, tapi lihat gajinya di Indonesia jadi urung dulu deh.” Ribuan orang lain pun berpikiran sama, dan hal ini memperkuat keyakinannya.

BACA JUGA:Merah Putih One for All Jadi Sorotan, Produser: Komentator Lebih Pandai

BACA JUGA:Gubernur Banten Apresiasi Serang Fair sebagai Penggerak Ekonomi UMKM di HUT ke-18 Kota Serang

Ketika berada di Australia, Jerome menyaksikan banyak orang Indonesia yang bersedia melakukan pekerjaan berat demi mendapatkan upah yang lebih tinggi.

Ini membuktikan bahwa penghasilan menjadi motivasi utama, walaupun pekerjaan tersebut kurang bergengsi.

Gaji dan Kesejahteraan sebagai Fondasi Pendidikan Berkualitas

Untuk mencapai Indonesia Emas, perbaikan harus dimulai dari peningkatan kesejahteraan guru dan profesi guru. Pemerintah perlu menambah anggaran pendidikan dan memastikan kesejahteraan para pendidik.

Siapa yang mau jadi guru dengan gaji hanya 300 ribu rupiah per bulan? Jerome berharap suatu saat profesi guru bisa dihargai setara dengan dokter atau insinyur.

Ia bertekad, “Kalau aku masuk pemerintahan, aku akan memperjuangkan hal ini dengan lebih serius.” Dengan langkah itu, kualitas guru akan meningkat dan pendidikan Indonesia makin maju.

Sumber: