Berikut 6 Pola Asuh Orang Tua Membuat Anak Menjadi Susah Diatur dan Tidak Hormat

Berikut 6 Pola Asuh Orang Tua Kurang Tepat Terhadap Anak--www.Freepik/author / jcomp
INFORADAR.ID - Setiap pola asuh orang tua tentu berusaha memberikan didikan terbaik bagi anak-anaknya, Tapi, beberapa orang tua tanpa sadar menerapkan didikan kurang tepat yang dapat menyebabkan perilaku negatif kepada orang tua.
Menjadi orang tua memerlukan kesadaran akan dampak dari pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak, karena anak perlu merasa dihargai, didengar, dan diberi ruang untuk memberikan pendapat terhadap apa yang dia mau dengan cara mereka sendiri.
Dengan menghindari pola asuh orang tua buruk terhadap anak mereka, orang tua dapat membantu menciptakan hubungan komunikasi yang lebih sehat dengan anak, sehingga menimbulkan rasa hormat terhadap orang tua.
Salah satu dampak buruk dari pola asuh orang tua yaitu anak menjadi susah diatur dan tidak hormat. Berikut 7 pola asuh orang tua yang dapat menyebabkan anak menjadi susah diatur dan tidak hormat, yaitu ;
1. Terlalu Berlebihan Mengontrol
Jika pola asuh orang tua selalu mengatur setiap aspek hidup anak, anak akan merasa tertekan dan dapat memberontak. Anak-anak yang selalu dikontrol dan tidak diberi kebebasan untuk membuat keputusan sendiri cenderung merasa dirinya kurang berharga.
BACA JUGA:Mengadopsi Kembali Teknik Pola Asuh Jadul untuk Generasi Muda, Perhatikan Ini!
Anak membutuhkan ruang untuk belajar mandiri dan mempunyai ruang kebebasan memilih, dan ketika kebebasan ini diabaikan, mereka mungkin menjadi susah diatur. Namun tetap diperlukan pengawasan orang tua yang bijak supaya anak tidak salah jalan. Maka dari itu, untuk mengurangi dampak tersebut perlu mendengarkan pendapat anak.
2. Mengabaikan Perasaan Anak
Seringkali, pola asuh orang tua terlalu fokus mendidik tanpa menyadari bahwa anak-anak juga memiliki perasaan yang perlu didengar. Ketika perasaan anak tidak didengar atau disepelekan, mereka merasa tidak dihargai dan dapat menjadi susah mengikuti perintah orang tua.
Anak yang merasa tidak diperhatikan perasaanya dapat menyebabkan pemberontakan atau ketidakpedulian terhadap orang tua.
3. Membandingkan Anak dengan Orang Lain
Pola asuh buruk orang tua selanjutnya yaitu, membandingkan anak dengan saudara kandung maupun sepupu atau tetangga dapat merusak kepercayaan diri anak, sehingga anak merasa bahwa rendah diri dan benci diri sendiri karena dibandingkan dengan orang lain.
Perasaan ini dapat berkembang sehingga anak memiliki sikap susah diatur atau tidak hormat sebagai bentuk protes pembelaan diri anak kepada orang tua karena perbandingan tersebut.
4. Menerapkan Hukuman Fisik
Pola asuh hukuman fisik, seperti memukul atau menampar anak ketika melakukan kesalahan, dapat meninggalkan dampak psikologis dan traumatik anak. Pola asuh orang tua ini dianggap sebagai bentuk disiplin dan didikan pada anak sebagai cara untuk menyelesaikan masalah, sehingga dampaknya dari hukuman fisik dapat menimbulkan karakter anak yang susah diatur dan emosional terhadap orang tua.
5. Kurangnya Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang buruk antara orang tua dan anak seringkali menjadi sumber konflik dan kesalahpahaman, jika orang tua tidak dapat berkomunikasi dengan baik terhadap anak serta tidak mendukung segala keputusannya, anak dapat merasa kurang dimengerti dan tertutup terhadap orang tua.
6. Menunjukkan Ketidaksetujuan Terhadap Keputusan Anak
Orang tua yang selalu mengkritik atau tidak mendengarkan keputusan anak tanpa memberikan waktu anak untuk berdiskusi atau menjelaskan pendapat mereka, dapat membuat anak merasa kurang dihargai.
Jika pola asuh orang tua ini selalu terjadi terhadap anak, mereka merasa yang dilakukan selalu salah di mata orang tua, mereka mulai menjadi lebih menutup diri, memberontak, susah diatur atau bahkan tidak menghormati keputusan orang tua.
Anak yang merasa pendapatnya kurang didengar cenderung mencari cara untuk mencari validasi / pujian orang lain, karena ia tidak memdapatkannya di pola asuh orang tua mereka.
BACA JUGA:Cara Melatih Anak Usia Dini Memahami Konsep Literasi Ala Pemerhati Pola Asuh Anak, Watiek Ideo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: