Stigma Wanita Berpendidikan Tinggi: Antara Ambisi dan Pandangan Miring Masyarakat

Ilustrasi stigma wanita berpendidikan tinggi -Pinterest/ pngtree-
INFORADAR.ID - Pendidikan adalah salah satu kunci utama dalam meningkatkan kualitas hidup seseorang. Dengan Pendidikan, seseorang tidak hanya mendapatkan ilmu dan keterampilan, tetapi juga memiliki pola pikir yang lebih kritis, logis, serta mampu mengambil keputusan yang lebih baik.
Pendidikan juga membuka peluang lebih luas, baik dalam karier maupun dalam kehidupan sosial. Bagi wanita, pendidikan tinggi memiliki peran yang sangat penting.
Wanita yang berpendidikan tinggi lebih mandiri dalam berpikir, mampu berkontribusi dalam masyarakat, serta memiliki bekal yang lebih baik dalam mendidik anak-anaknya di masa depan. Karena sejatinya Perempuan lah yang akan menjadi pendidik awal bagi anak-anaknya.
Sayangnya, banyak masyarakat yang masih ada anggapan bahwa wanita tidak perlu menempuh pendidikan tinggi karena pada akhirnya mereka akan berperan sebagai ibu rumah tangga. Stigma ini kerap menjadi penghalang bagi banyak wanita untuk mengejar mimpi dan mengembangkan potensi terbaiknya.
Mereka kerap mendapat pertanyaan seperti, “Untuk apa sekolah tinggi-tinggi kalau akhirnya mengurus rumah tangga?” atau “Nanti susah dapat jodoh kalau terlalu pintar.”
BACA JUGA:Tidak Dihargai? Jangan Mau Diremehkan, Ini Cara Cerdas Menghadapi Orang yang Tidak Menghargai Kita
BACA JUGA:Bahasa Gaul MK: Pengertian dan Penggunaannya di Media Sosial
Pandangan seperti ini mencerminkan bagaimana sebagian orang masih menganggap bahwa peran utama wanita adalah di rumah, sementara pendidikan tinggi dianggap kurang relevan bagi mereka.
Padahal, pendidikan bukan hanya soal karier, tetapi juga tentang pengembangan diri dan kontribusi lebih besar bagi keluarga serta masyarakat dan kehidupan pribadi kita.
Mengapa Stigma Ini Masih Ada?
1. Norma Sosial yang Kuat
Sejak lama, peran wanita sering dikaitkan dengan tugas domestik. Wanita berpendidikan tinggi dianggap "menyalahi" norma yang telah ada, sehingga muncul anggapan bahwa mereka sulit diatur atau terlalu independen.
2. Ketakutan Akan Ketimpangan dalam Hubungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: