20,31 Persen NEET Pada Kalangan Gen Z di Indonesia, Apa Itu?

20,31 Persen NEET Pada Kalangan Gen Z di Indonesia, Apa Itu?

Ilustrasi GenZ NEET-Pinterest/Afam Uche-

INFORADAR.ID - Tren NEET pada kalangan Gen Z (Generasi Z) di Indonesia mencapai angka 20,32%, namun belum banyak diketahui istilah tentang NEET.

 

NEET pada kalangan Gen Z yaitu menghadapi tantangan dalam mencapai potensi mereka karena tidak berpartisipasi dalam kegiatan belajar, bekerja, atau mengembangkan keterampilan khusus.

 

NEET (Not in Education, Employment, or Training), adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak terlibat dalam kegiatan ekonomi atau pendidikan formal.

 

Berdasarkan data ILOSTAT yang dikutip BPS, Indonesia sempat mencatat angka NEET tertinggi di ASEAN pada tahun 2021 sebelum turun ke peringkat kedua pada tahun 2022. 

 

BACA JUGA: Alasan Mengapa Gen Z Menjadi Generasi Termiskin, Ternyata Karena Ini

 

BACA JUGA: 3 Alat Sederhana Untuk Produktivitas Mahasiswa, Terapkan sekarang!

 

Kendati demikian, situasi ini tetap menjadi tantangan bagi perekonomian dan pembangunan sosial.

 

Faktor Penyebab Tingginya Angka NEET

 

Beberapa faktor mempengaruhi tingginya angka NEET di Indonesia. Salah satunya adalah ketidaksesuaian antara pendidikan dan kebutuhan pasar kerja.

 

Banyak lulusan mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan karena keterampilan yang tidak sesuai dengan industri. 

 

Persaingan yang ketat juga semakin menyulitkan mereka yang belum memiliki pengalaman atau kompetensi yang cukup. 

 

Selain itu, dampak pandemi COVID-19 juga menambah kondisi ini, mengakibatkan meningkatnya jumlah anak muda yang kesulitan memasuki dunia kerja setelah lulus.

 

Dampak Perubahan Pola Kerja

 

Perubahan tren kerja ikut berkontribusi terhadap meningkatnya angka NEET di kalangan Gen Z. Dengan berkembangnya ekonomi digital dan sistem kerja berbasis proyek, banyak anak muda lebih memilih bersinggungan dibandingkan stabilitas pekerjaan konvensional. 

 

Namun, tidak semua pekerjaan di sektor ini memberikan pendapatan yang stabil, membuat sebagian dari mereka tetap berada dalam status NEET. 

 

Selain itu, banyak individu yang masih bergantung pada dukungan finansial keluarga, sehingga kurang memiliki urgensi untuk segera bekerja atau melanjutkan pendidikan.

 

Dampak Sosial dan Ekonomi

 

Tingginya angka NEET membawa dampak signifikan bagi individu maupun masyarakat. Dari sisi ekonomi, meningkatnya jumlah anak muda yang tidak produktif dapat membebani keluarga serta menghambat pertumbuhan ekonomi nasional. 

 

Secara sosial, fenomena ini berpotensi meningkatkan gangguan kesehatan mental akibat tekanan hidup dan kekurangan kejelasan terhadap karier atau pendidikan. 

 

Jika tidak terselesaikan, masalah ini dapat berdampak pada penurunan jangka panjang serta menurunkan daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat global.

 

BACA JUGA: Pengen Jadi Penulis? Yuk Ikuti 4 Tips Membuat Portofolio Freelance untuk Penulis Konten

 

BACA JUGA: Sering Terjadi Penipuan Fotografer Pernikahan, Ini 5 Tips Menghindarinya

 

Solusi dan Upaya Mengatasi NEET

 

Berbagai upaya perlu dilakukan untuk menekan angka NEET di Indonesia. Pemerintah harus memperkuat vokasi pendidikan serta menyediakan lebih banyak program magang yang sesuai dengan kebutuhan industri. 

 

Selain itu, pemberian insentif bagi perusahaan yang merekrut lulusan baru dapat membantu meningkatkan kesempatan kerja bagi anak muda. 

 

Di sisi lain, akses terhadap pelatihan keterampilan digital dan program inkubasi bisnis harus dilindungi agar mereka lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja. 

 

Selain itu, pendampingan psikologis dan motivasi karir juga penting untuk mendorong Gen Z agar lebih proaktif dalam mengembangkan potensi mereka.

 

Meskipun angka NEET di Indonesia mengalami sedikit penurunan dalam beberapa tahun terakhir, tantangan yang ada masih cukup besar. 

 

Upaya kolaboratif antara pemerintah, dunia pendidikan, serta sektor swasta sangat diperlukan agar generasi muda Indonesia dapat berkembang dan berkontribusi secara optimal dalam pembangunan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: