Disway Award

Miris! Efisiensi Anggaran Berujung Utang Pinjol bagi ASN Pandeglang, Begini Tanggapan DPRD

Miris! Efisiensi Anggaran Berujung Utang Pinjol bagi ASN Pandeglang, Begini Tanggapan DPRD

Yangto DPRD Pandeglang berikan tanggapan terkait ASN yang terjebak utang pinjol-Dok. Istimewa-

INFORADAR.ID- Ketua Komisi II DPRD Pandeglang, Yangto, berbicara mengenai maraknya masalah yang melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Pandeglang yang terjebak dalam Pinjaman Online (Pinjol), utang kepada rentenir dan Judi Online (Judol).

Mengenai ASN yang terlibat dalam pinjaman pinjol dan bermain judi online, Yangto jelas merasa sangat prihatin. 

Namun, ia meminta agar masalah ini tidak dijadikan alasan utama untuk menjelaskan keterlambatan gaji. 

Dia menyatakan bahwa sungguh menyedihkan ada ASN yang meminjam uang ke pinjol, namun hal itu tidak seharusnya dijadikan alasan untuk keterlambatan gaji karena mungkin ada ASN yang memiliki pola hidup tidak baik, sebagaimana banyak orang biasa dengan gaji lancar masih meminjam dari pinjol.

Yangto juga menyerukan agar Pemkab Pandeglang tidak ragu untuk memberikan sanksi berat kepada ASN yang terlibat dalam pinjaman online, utang kepada rentenir, hingga judi online. Ia percaya tindakan tegas perlu diambil agar dapat memberikan efek jera kepada pegawai lainnya.

BACA JUGA:Krisis Pendaftar, 10 SD di Kabupaten Serang Mengalami Kekurangan Siswa

BACA JUGA:7 Tips dan Trik Belajar Efektif untuk Siswa dan Mahasiswa

Ia berpendapat bahwa tindakan yang dilakukan oleh para pegawai negara tersebut sangat tidak patut dicontoh. ASN seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat, bukan justru memberikan contoh yang negatif.

Ia juga mengaku merasa terkejut ketika mendengar kabar mengenai masalah ini yang ramai dibahas di media sosial, termasuk di TikTok.

“Ini memang betul adanya, bahwa keuangan kita tahun ini sedang tidak baik-baik saja. Yang pertama adalah diakibatkan dari efesiensi anggaran itu hampir Rp 105 miliar, ditambah ada pembayaran yang gagal di athun 2024 dan harus dibayar di 2025. Itu akhirnya menambah beban,” jelasnya.

Yangto mengungkapkan bahwa defisit anggaran Pandeglang tahun ini hampir mencapai Rp 200 miliar, sehingga perlu penyesuaian. Hal ini menyebabkan pemerintah daerah harus melakukan efisiensi secara besar-besaran.

Ia juga menambahkan bahwa semua hal harus disesuaikan, termasuk gaji, tunjangan daerah, pembayaran BPJS, dan lainnya, sehingga mereka sedang berupaya untuk segera melakukan perubahan anggaran agar situasi kembali normal.

BACA JUGA:Dari Batuk hingga Alergi, Ini 5 Risiko Kesehatan di Musim Pancaroba yang Harus Diwaspadai

BACA JUGA:Tips dan Trik Excel yang Wajib Diketahui untuk Kerja Kantoran

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: