Cerita Densa Priangguna, Dari Pecinta Wewangian hingga Mendirikan Gerai Parfum Lokal Pertama di Banten
Potret Densa dan gerai Farpoem --
INFORADAR.ID - Ada yang bilang, parfum itu bukan cuma soal wangi, tapi juga cerita. Dan kalau soal cerita, Densa Priangguna, owner dari Farpoem, punya kisah yang bikin kita makin menghargai setiap semprotan parfum yang kita pakai.
Pria yang lahir di Pandeglang ini sudah suka parfum sejak lama. Bahkan, dia punya kebiasaan unik: di malam hari, meski nggak ke mana-mana, dia tetap suka semprot parfum.
Tapi baru di tahun 2022 dia benar-benar jatuh cinta sama parfum lokal. Awalnya skeptis, tapi setelah coba, dia langsung terpikat. “Ternyata parfum lokal kualitasnya ga kalah bagus, aromanya bervariasi, packaging-nya bagus, dan harganya terjangkau,” ungkap Densa.
Dari situ, dia terpikir untuk mengenalkan parfum lokal ke lebih banyak orang, khususnya di Serang.
Densa punya misi besar lewat Farpoem yaitu mengenalkan parfum lokal dengan kualitas yang nggak kalah dari brand luar.
Farpoem bukan sekadar toko parfum biasa. Ini adalah gerai parfum lokal pertama di Banten, bahkan satu-satunya di Indonesia yang menjual berbagai macam parfum lokal di luar mall. Bayangin aja, ada 20 brand lokal dengan 150 varian aroma yang bisa kamu coba di sini.
Nama Farpoem sendiri punya makna yang nggak biasa. Kata Far dari bahasa Inggris berarti "jauh", sementara Poem dari bahasa Prancis berarti "puisi". Filosofinya? Densa ingin menyampaikan puisi bukan cuma lewat tulisan, tapi juga lewat aroma. Nggak heran, Instagram Farpoem penuh dengan tulisan-tulisan puitis yang bikin penggemarnya makin betah.
Proses membuka toko ini nggak mudah. Meski awalnya terlihat dadakan, Densa benar-benar mempersiapkan semuanya dengan matang. Mulai dari riset pasar, menganalisis data, sampai menghitung potensi warga Serang sebagai target pasar.
“Awalnya sempat jadi reseller parfum lokal dulu, terus kepikiran, kenapa nggak bikin toko sendiri aja?” ujar Densa.
Di Farpoem, belanja parfum jadi tambah seru. Kamu bisa coba semua aroma yang tersedia tanpa rasa canggung. Konsepnya sengaja dibuat seperti di rumah sendiri, biar pelanggan nyaman eksplor wewangian yang ada.
Range harga pun ramah di kantong, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp500 ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: