Mengenal Brain Rot, Dampak Dari Konten Digital dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi orang yang terkena brain rot-Pinterest/LT Lifestyle-
INFORADAR.ID - Istilah brain rot menggambarkan kondisi tidak bersemangat, tidak berenergi atau mati rasa secara emosional yang muncul akibat terlalu sering mengkonsumsi konten dengan kualitas rendah. Kondisi ini cenderung muncul karena minimnya rangsangan intelektual atau emosional yang didapat dari konten tersebut, sehingga otak menjadi jenuh dan kurang responsif terhadap hal-hal yang lebih bermakna atau menantang.
Secara bahasa, brain rot diterjemahkan sebagai pembusukan otak, namun istilah ini tidak mengacu pada gangguan fisik atau biologis pada otak. Sebaliknya, brain rot lebih menggambarkan penurunan kualitas intelektual atau kemampuan mental. Dalam konteks kekinian, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan kemerosotan intelektual yang disebabkan oleh paparan konten ringan atau kurang menantang, terutama dari platform digital seperti TikTok, Instagram, atau YouTube.
Konsumsi berlebihan terhadap konten-konten yang tidak bermutu memiliki dampak serius terhadap aspek kehidupan, yaitu mengganggu produktivitas karena waktu yang seharusnya digunakan untuk kegiatan bermanfaat, malah dihabiskan untuk scrolling di platform digital. Rusaknya hubungan sosial juga menjadi dampaknya karena tergantikannya interaksi langsung oleh komunikasi online yang kurang mendalam.
BACA JUGA:Jadi Ratu SSK JKT48, Perjalanan Feni di JKT48 Makin Sempurna
BACA JUGA:20 Tempat Wisata Pandeglang yang Pas Jadi Lokasi Piknik Gen Z
Selain itu, dapak lainnya adalah berkurangnya kemampuan berpikir kritis, kreativitas dan daya konsentrasi. Hal ini lebih berbahaya bagi anak-anak dan remaja yang masih dalam masa perkembangan mental yang dapat menghambat perkembangan kognitif, mengurangi motivasi belajar dan mempengaruhi perkembangan emosionalnya.
Brain rot masih dapat dicegah melalui beberapa cara yang efektif. Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegahnya.
1. Membatasi screen time
Kehidupan modern kini sangat dekat dengan layar digital yang hampir selalu menyertai kehidupan sehari-hari. Tidak hanya untuk bekerja, tetapi juga untuk belajar dan bersantai. Namun paparan berlebihan dari layar digital dapat menyebabkan kelelahan mental, mengurangi kemampuan fokus, dan beresiko pada gangguan kognitif.
BACA JUGA:KSR Se-Kota Serang Dilatih dalam Menangani Korban Water Rescue
BACA JUGA:2025 Terbit Gen Beta, Terlahir dari Generasi Z dan Milenial
2. Melatih otak
Menghadapi tantangan baru dan memberi rangsangan pada otak dapat mencegah barin rot, kegiatan seperti membaca atau belajar kemampuan baru dapat merangsang perkembangan otak, mencegah penuruan fungsi mental dan menjaga otak tetap aktif dan sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: