Jelang Hari Pramuka ke-63 pada 14 Agustus 2024, Yuk Ketahui Sejarahnya
Potret Anak Pramuka-Mufid Majnun-unsplash.com
INFORADAR.ID – Jelang Hari Pramuka ke-63 yang akan jatuh pada 14 Agustus 2024, saatnya kita mengenal lebih dalam tentang sejarah gerakan Pramuka di Indonesia.
Gerakan Pramuka telah menjadi bagian penting dalam pembinaan karakter dan pendidikan bagi generasi muda sejak didirikan.
Memahami sejarah hari pramuka dapat memberi kita wawasan mengenai perjalanan dan perkembangan organisasi ini hingga menjadi seperti sekarang.
BACA JUGA:Kumpulan Ucapan Selamat Hari Pramuka 14 Agustus 2024, Satyaku Kudharmakan, Dharmaku Kubaktikan
Sejak awal kemunculannya, Pramuka telah mengalami berbagai tantangan dan perubahan. Didirikan untuk memberikan pendidikan kepemimpinan, kerjasama, dan cinta tanah air, Pramuka terus beradaptasi dengan zaman.
Dengan berbagai kegiatan dan pelatihan yang menarik, organisasi ini berkomitmen untuk mencetak generasi yang berkualitas dan siap menghadapi masa depan.
Dilansir dari buku Wawasan Kepramukaan karya Khaerul Anam, Kepanduan dikenalkan oleh Belanda pada masa kolonial.
Namun, hal ini tidak diterima dengan baik oleh rakyat pada saat itu karena dianggap akan menjadi alat penjajahan Indonesia.
BACA JUGA:Melirik Arti dan Makna Pramuka Bagi Muda/i Pegiat Pramuka
BACA JUGA:Ini Rangkaian Acara HUT RI ke-79 Tahun 2024 yang Akan Digelar di IKN dan Jakarta
Organisasi kepanduan pertama kali didirikan oleh Belanda dengan nama Nederland Indische Padvinders Vereeniging (NIPV), yang jika diterjemahkan berarti Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda. Beberapa tokoh juga melihat organisasi ini sebagai sebuah ancaman.
Setelah ikrar Sumpah Pemuda, kesadaran masyarakat Indonesia tentang manfaat kepanduan mulai muncul. Banyak organisasi kepanduan baru pun bermunculan, seperti Pandu Pemuda Sumatra (PPS) yang didirikan pada tahun 1930, dan Persatuan Antar Pandu Indonesia yang didirikan pada tahun 1931 dan kemudian berganti nama menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI).
Pada tahun 1961, atas usulan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, gerakan kepanduan ini resmi diubah menjadi ‘Pramuka’.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: