Makna Dibalik Peringatan Hari Perawat Internasional Setiap Tanggal 12 Mei

Makna Dibalik Peringatan Hari Perawat Internasional Setiap Tanggal 12 Mei

-Pinterest-

INFORADAR, - Hari Perawat Internasional diperingati setiap tanggal 12 Mei. Peringatan ini dilakukan setiap tahunnya untuk menghormati jasa para perawat serta memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya peran perawat di pelayanan kesehatan. Dipilihnya tanggal 12 Mei sebagai Hari Perawat Internasional karena bertepatan dengan lahirnya Florence Nightingale, dimana ia merupakan perawat yang telah terkenal pada saat itu. 

Pada awalnya Internasional Council Nurses (ICN) menetapkan peringatan Hari Perawat Internasional pada tahun 1954 dengan didasari oleh hari kelahiran Florence yang merupakan perawat asal Inggris yang mengabdikan dirinya sebagai perawat tentara perang. 

Semasa peperangan ia terlibat aktif untuk menolong para tentara yang terluka dalam Perang Krimea. Pada saat itu Florence melakukan praktik kebersihan yang ketat dan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh luka para tentara. Dengan teliti ia menggunakan alat bantu lampu untuk memastikan luka-luka yang ada di tubuh pasiennya. 

Atas apa yang ia lakukan tersebut membuatnya mendapatkan gelar Wanita dengan Lampu. Berkat apa yang ia lakukan, Florence berhasil mengurangi angka kematian akibat penanganan yang salah dari 42% menjadi 2%.  Tidak hanya berjasa dalam merawat para tentara di medan peperangan, Florence juga berjasa dalam diresmikan Nightingale School of Nursing yang pada saat itu berada di Rumah Sakit St. Thomas, London pada tahun 1860. Selain itu, Florence juga terlibat dalam memberikan pelayanan kepada semua perawat dengan menjadi pengawas rumah sakit di London.

Nama Florence pun diabadikan dalam sebuah sumpah perawat baru, Nightingale. Penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang kala itu diberikan kepada perawat yang telah berjasa. Hari Perawat Internasional ini di sebagian negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia mereka mengadakan perayaan tersebut selama satu minggu. 

Pada tahun 2024 ini tempa untuk perayaan Hari Perawat Internasional yang telah diumumkan oleh ICN yaitu "Our Nurses, Our Future. The Economic Power Of Care." Dibuatnya tema ini tidak lain bertujuan untuk membangun pandangan positif masyarakat tentang profesi seorang perawat. 

Difa' Shohwatul Islam (20), mahasiswi S1 prodi Keperawatan UPNVJ turut menyampaikan pentingnya peran perawat untuk mendukung kesehatan dan kesembuhan orang-orang yang menderita sakit. "Penting banget karena kalo cuma dokter doang/tenaga kesehatan yang lain gak bakal mencapai tujuan pasien yaitu kesembuhan jadi harus ada kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain ya contohnya perawat," jelas Difa ketika diwawancarai (12/05/2024). 

Dalam kesempatan yang sama Difa juga menekankan bahwa sebagai seorang perawat harus ditumbuhkan rasa empati dalam diri mereka bukan hanya simpati agar para perawat dapat menguatkan orang-orang yang tengah dalam kondisi putus asa dan merasa sedih karena kehilangan. 

Hari Perawat Internasional ini memberikan kita makna yang mendalam untuk menghormati jasa para perawat karena nyatanya masih banyak orang-orang yang menganggap remeh profesi tersebut dan beranggapan bahwa perawat tidak lebih hanya sebagai pembantu dokter, padahal nyatanya tidak demikian. 

"Hm jujur sedih banget banyak orang yang bilang perawat pembantu dokter. Saranku sih masyarakat lebih terbuka lagi ya pemikirannya tentang slogan "perawat pembantu/pesuruh dokter" lagian tenaga kesehatan semuanya sama rata kok, sama-sama ngebantu pasien sembuh dengan kolaborasi," ujar Difa. 

Difa juga menyampaikan pesan kepada para masyarakat untuk tidak takut jika menemukan perawat dengan sikap yang tidak baik karena tidak semua perawat seperti itu. 

"Kalo pesanku jangan takut sama perawat walau kalian pernah liat perawat judes, sinis, dan sebagainya. Gak semua perawat gitu kok, masih banyak perawat yang profesional walau lagi capek tetep senyum terus juga jangan menganggap perawat sebagai pembantu/pesuruh dokter. Zaman kan udah berubah, bisa kan pikirannya terbuka?." Tegas Difa. *

 

Penulis : Stefhanie Ardianty

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: