May Day : Sejarahnya di Indonesia

May Day : Sejarahnya di Indonesia

-Pinterest-

INFORADAR,-  Perayaan May Day atau yang populer kita kenal dengan hari buruh sudah sejak lama secara Internasional dijadikan sebagai hari merdeka bagi kaum buruh.

Kongres Sosialis Perancis pada tahun 1890 setidaknya merupakan momentum yang menjadikan 1 Mei sebagai hari besar bagi para buruh.

Indonesia yang sekitaran tahun tersebut masih menjadi daerah jajahan Belanda dan masih memakai nama Hindia Belanda masih jauh dari hal berbau perayaan buruh.

Mengutip dari laman resmi Kementerian Ketenagakerjaan, Tanah Air masih berada dibawah kekuasaan kolonial dan menjadi “sapi perah” bagi kolonial. Memang ada juga perlawanan dari para pekerja bangsa dan melahirkan Serikat Pekerja Kereta Api, namun keberadaannya masih bisa diredam oleh kolonial.

Boedi Oetomo pun muncul dan dilanjutkan dengan berdirinya Indische Partij yang berisikan campuran kaum progresif Indonesia dan Belanda beserta organisasi lainnya yang hadir sesudahnya, tidak begitu mentereng eksistensinya. 

Usaha menuju arah yang lebih baik itu pun tak kunjung berbuah manis dan berakibat pada kesengsaran yang amat sangat bagi kehidupan rakyat.

Tahun 1916 setelah berbagai daya upaya diplomasi tidak digubris, rakyat Jambi melakukan pergolakan sebagai wujud perlawanan terhadap pemerintah kolonial.

Perlawanan tersebut ditanggapi serius oleh Belanda dengan pengerahan polisi dan tentara secara besar-besaran, namun rakyat malah semakin bersemangat dengan berbagai tuntutan yang hendak disampaikan.

Tuntutan tersebut berisikan keinginan rakyat agar pemerintah kolonial melakukan pengurangan pajak, menaikkan upah, hingga perbaikan nasib sebagai representasi perjuangan menuju kemerdekaan. 

Pemerintah Belanda memberi reaksi dengan pembentukan Dewan Rakyat, akan tetapi rakyat Indonesia menolak eksistensi badan bentukan kolonial tersebut dengan dalih tidak mewakili rakyat.

Perjuangan rakyat terus bergulir, terbukti dengan sejumlah organisasi seperti Sarekat Islam, Boedi Oetomo, dan Perkumpulan Sosial Demokratis Hindia membentuk Konsentrasi Radikal pada tahun 1918.

Konsentrasi Radikal merupakan bentuk perlawanan rakyat melalui jalur politik yang merealisasikan gerakan mogok total pada 1 Mei 1918.

Aksi mogok oleh Konsenstrasi Radikal lah yang kemudian menjadi perayaan hari buruh sedunia untuk pertama kalinya dirasakan oleh rakyat Hindia Belanda atau Indonesia, sekaligus yang pertama di Asia.

Aksi mogok olen Konsentrasi Radikal juga yang menjadi penyebab para pekerja Hindia Belanda memperingati hari buruh hampir setiap tahunnya hingga tahun 1926. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: