Provinsi Banten Produsen Melinjo Terbanyak di Indonesia

INFORADAR.ID - Melinjo adalah tanaman berbiji terbuka yang berasal dari Asia Tropik, Melanesia, dan Pasifik Barat. Tanaman ini dipanen setelah berumur 5-6 tahun dan bisa mencapai 1 kuintal per panen. Dan ada beberapa provinsi produsen Melinjo terbanyak di Indonesia lho.

Biji melinjo banyak diolah menjadi emping melinjo yang cukup diminati masyarakat Indonesia karena rasa renyah dan gurihnya dan diproduksi masal oleh beberapa Provinsi produsen melinjo terbanyak di Indonesia.

Misalnya Provinsi Banten. Di Provinsi Banten, merupakan salah satu Provinsi produsen melinjo terbanyak di Indonesia, khususnya Kabupaten Pandeglang, emping melinjo merupakan buah tangan khas dari Kabupaten di ujung barat pulau Jawa ini.

Emping melinjo dari Kabupaten Pandeglang telah menjadi salah satu kekayaan kuliner dari Provinsi Banten.

BACA JUGA:Data BPS, Pengangguran di Provinsi Banten Tertinggi di Indonesia, Hal Ini Penyebabnya?

Dilansir dari laman Kemenperin, emping melinjo hasil produksi Kabupaten Pandeglang telah memenuhi semua persyaratan atau karakteristik untuk menjadi makanan khas Pandeglang.

Beberapa karakteristik membuat emping melinjo layak dijadikan makanan khas daerah.

Volume produksinya yang banyak memastikan bahwa setiap orang dapat menikmati makanan ini dengan mudah.

Selain itu, potensi bahan baku selalu tersedia dan nilai ekonomisnya cukup tinggi.

Penyerapan tenaga kerja juga cukup besar serta hasil produknya unik dan berbeda dari daerah lain.

BACA JUGA:Rekomendasi Wisata Banten untuk Liburan Akhir Tahun 2023

Karena itulah, Deperin menetapkan emping melinjo sebagai makanan khas Pandeglang. Makanan ini telah menjadi bagian penting dari budaya setempat dan terus dipertahankan hingga saat ini.

Dengan begitu, generasi mendatang pun akan tetap mengenal dan menghargai keunikan emping melinjo sebagai salah satu ciri khas Pandeglang.

Seperti yang telah diketahui, biji melinjo juga mengandung antioksidan tinggi yang berguna untuk menangkal radikal bebas penyebab kanker. Namun demikian, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan asam urat.

Sumber: bps.go.id