Bukannya Lebih Baik, Ternyata Kelebihan Protein Dapat Memberikan Efek Negatif Pada Tubuh

Bukannya Lebih Baik, Ternyata Kelebihan Protein Dapat Memberikan Efek Negatif Pada Tubuh

Ilustrasi seseorang yang memiliki bau mulut karena kelebihan protein --Pixabay @Mehmet_Egrik

INFORADAR.ID - Anda mungkin pernah mendengar bahwa asupan protein harus diprioritaskan di atas segalanya dalam diet. Namun, tahukah Anda bahwa asupan protein yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Protein adalah mineral yang sangat penting bagi tubuh. Protein berperan penting dalam membangun dan memperbaiki otot, organ, dan tulang. Diet tinggi protein telah terbukti membantu mengurangi lemak, menurunkan berat badan, dan meningkatkan rasa kenyang.

Jumlah protein harian yang ideal tergantung pada sejumlah faktor termasuk usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, status kesehatan, dan total asupan makanan.

Untuk orang dewasa yang kurang aktif, para ahli merekomendasikan asupan protein harian rata-rata setidaknya 0,8 gram per kg berat badan.

Meskipun ada sejumlah manfaat, ada juga risiko yang terkait dengan asupan protein yang berlebihan. Pakar nutrisi tidak menyarankan untuk mengonsumsi lebih banyak protein daripada jumlah harian yang direkomendasikan.

BACA JUGA:Waspada, Jangan Konsumsi Makanan Ini Secara Mentah-mentah, Tidak Baik untuk Kesehatan Tubuh

Berikut ini efek yang akan dirasakan ketika anda anda kelebihan protein 

1. Akumulasi keton dan bau mulut Ketika makanan berkarbohidrat, seperti nasi, diganti dengan makanan berprotein tinggi atau diet keto, tubuh dapat memasuki kondisi yang disebut ketosis. Jika keadaan ini terus berlanjut, badan keton menumpuk di dalam tubuh, menyebabkan bau mulut. Selain itu, penumpukan keton dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.

2. Penambahan berat badan

Diet tinggi protein dapat membantu menurunkan berat badan dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, kenaikan berat badan dapat terjadi karena kelebihan protein disimpan sebagai jaringan adiposa.

Hal ini lebih mungkin terjadi ketika mengonsumsi makanan berprotein tinggi yang juga tinggi lemak, seperti daging merah dan daging berlemak. Di sisi lain, untuk atlet dan mereka yang secara teratur melakukan latihan kekuatan, diet tinggi protein dapat membantu meningkatkan massa otot dan menyebabkan penambahan berat badan.

3. Kerusakan ginjal

Tubuh memproses protein menjadi asam amino. Sisa protein yang diubah menjadi asam amino adalah urea, yang harus disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urin. Oleh karena itu, asupan protein yang tinggi memaksa ginjal bekerja dengan beban kerja yang meningkat. Oleh karena itu, pasien dengan penyakit ginjal biasanya disarankan untuk membatasi atau mengurangi asupan protein untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.

4. Kehilangan kalsium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: