Gunung Aseupan Pandeglang, Wisata Alam Mempesona yang Tidak Direkomendasikan untuk Pendaki Pemula

Gunung Aseupan Pandeglang, Wisata Alam Mempesona yang Tidak Direkomendasikan untuk Pendaki Pemula

Gunung Aseupan Pandeglang, konon tidak direkomendasikan untuk pendaki pemula,-@syifarainy_-instagram.com

INFORADAR.ID - Provinsi Banten, khususnya Kabupaten Pandeglang, memiliki banyak gunung yang menarik. Salah satunya adalah Gunung Aseupan yang unik dengan puncaknya berbentuk kerucut. 

Gunung Aseupan ini juga terkenal dengan sejarah kelamnya. Meski tingginya hanya 1.174 Mdpl, namun gunung ini tidak ramah bagi pendaki pemula.

Karena jalur pendakian Gunung Aseupan sangat menantang dan ekstrem dengan kawasan hutan alam yang rimbun serta vegetasi masih rapat. 

Gunung Aseupan mampu memberikan sensasi berbeda bagi para pendaki yang ingin mencoba tantangan baru.

Dengan segala keindahan alam dan sejarah kelamnya, gunung ini layak untuk dikunjungi oleh pecinta alam di Provinsi Banten.

Wisatawan yang datang ke Gunung Aseupan bisa menikmati pemandangan alam yang indah. Gunung ini memiliki puncak tertinggi di ketinggian 1.500 Mdpl.

Dari puncak ini wisatawan bisa melihat pemandangan laut dan hutan tropis yang masih asri. 

Gunung Aseupan adalah salah satu gunung yang dapat dikunjungi oleh wisatawan kapan saja tanpa harus memperhatikan jam operasionalnya. 

Pendakian ideal dilakukan di siang hari, karena hutan rimbun dan jalur pendakiannya sulit untuk dilalui di malam hari.

Jalur pendaki dimulai dari Desa Sikulan dengan ketinggian 280 Mdpl, sehingga perlu membawa perbekalan cukup dan peralatan lengkap termasuk parang untuk membersihkan jalur dari rimbunnya pohon dan rerumputan.

Berbagai sumber menyebutkan, gunung ini tidak direkomendasikan untuk para pendaki pemula. Jalurnya yang ekstrem dan kurang bersahabat, serta vegetasi yang rapat dengan lebar jalur hanya sekitar setengah meter saja, membuatnya cukup berbahaya.

Semakin ke atas jalur akan semakin menyempit dengan jurang di kanan kirinya. Oleh sebab itu, pendaki harus tetap fokus saat mendaki gunung ini. 

Di tengah jalur pendakian terdapat sumber mata air namun akan mengering ketika musim kemarau panjang. Walaupun demikian, gunung ini masih memiliki daya tarik tersendiri dari pemandangan dan suasana alamnya yang 'perawan' dan sunyi.

Selain itu, di sepanjang jalur pendakian tidak ada pos-pos layaknya di gunung lain sehingga wisatawan bisa mencari area tanah datar sendiri untuk beristirahat atau mendirikan tenda. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: