8.799 Keluarga di Kota Serang Tergolong Miskin Ekstrem
INFORADAR-Sebanyak 8.799 keluarga di Kota Serang masuk dalam kategori miskin ekstrem. Ribuan keluarga miskin itu paling banyak berada di Kecamatan Kasemen dan Kecamatan Serang.
Operator Data Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang Reiza Rusman Wijaya menuturkan, pihaknya akan memverifikasi data dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) itu ke lapangan.
“Diindikasikan ada 8.799 keluarga di situ. Itu yang akan menjadi sasaran untuk dilakukan verifikasi. Dari data tersebut kita belum yakin, adakah masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem atau tidak,” ujar Reiza usai Bimbingan Teknis (Bimtek) pendamping PKH, kemarin.
Kata Reiza, selain verifikasi lapangan, pihaknya akan mencocokkan data tersebut dengan penerima bantuan sosial atau Bansos.“Kegiatan untuk melakukan pelaksanaan penghapusan kemiskinan ekstrem akan kita padankan datanya. Dari data yang diterbitkan oleh Menko PMK, itu kita lakukan verifikasi dan kita padukan dengan data penerima Bansos,” katanya.
“Ada kemungkinan di data kemiskinan ekstrem itu sudah tertangani dengan bantuan sosial yang diluncurkan Pemerintah. Sisanya kita akan verifikasi, apakah status kesejahteraanya belum atau tidak,” tambahnya.
Kata Reiza, kemiskinan ekstrem yang masuk dalam kategori desil 1 atau rumah tangga dengan tingkat paling rendah kesejahteraannya secara nasional harus dirampungkan pada 2024.
“Kita akan eksekusi dari data 8.799 oleh petugas yang ada di kelurahan. Karena Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 itu jelas, ketika kita dapat data untuk penyelesaiannya itu di tahun 2024 harus sudah selesai di desil 1 fokusnya,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinsos Kota Serang Toyalis mengatakan, akan secepatnya memastikan data keluarga miskin ekstrem tersebut.
"Terutama ketika Universal Health Coverage (UHC) di launching, bahwa seluruh masyarakat dijamin pembiayaan kesehatannya. Dari situ, masyarakat berbondong-bondong, yang tidak punya pekerjaan pada datang. Nah itu akan dilakukan verifikasi dan validasi, apakah mereka masuk ekstream atau tidak," katanya.
Sementara Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin mengatakan, percepatan dalam penyelesaian program kemiskinan ekstrem tersebut harus memiliki data terukur dan ril."Sebetulnya ada beberapa kegiatan seperti di Dinsos. Kita di hari ini untuk data miskin harus ril dulu. Dari Pemerintah Pusat juga programnya banyak, seperti BLT, RTLH, Kube dan lain-lain. Itu semua bertujuan untuk meminimalisir kemiskinan ekstrem di Kota Serang," katanya.
Subadri mengaku, Dinsos Kota Serang sudah menyalurkan beberapa program bantuan kepada masyarakat untuk membuka kelompok usaha.
"Ada juga kelompok bersama terkait jasa tenda, bengkel dan segala macam itu sudah kita siapkan dan dianggarkan. Sekali pun memang penganggarannya di Kota Serang belum maksimal, karena melihat dari kemampuan anggarannya," ucapnya. *)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: