Ketika Penghasilan Istri Lebih Besar dari Suami, Rawan Konflik?
Ilustrasi: Ketika penghasilan istri lebih besar dari suami.-outsideclick-pixabay.com
INFORADAR.ID - Ketika penghasilan istri lebih besar dari suami terkadang membuat konflik dalam sebuah hubungan rumah tangga.
Bagaimana cara menyikapi fakta ketika penghasilan istri lebih besar dari suami? Apa yang harus dilakukan?
jurnal akademis berjudul 'Pendapatan relatif istri dan tekanan psikologis pria', mengungkapkan bahwa ketika penghasilan istri lebih besar dari suami memiliki dampak negatif pada kesehatan mental pria dan menyebabkan stres.
Apa alasan utama mengapa pria 'menderita' dalam situasi ini? Jawabannya adalah tekanan norma sosial yang mengharuskan pria menjadi kepala keluarga dan menafkahi seluruh anggota keluarga.
Namun, apakah Anda juga memiliki norma sosial yang sama? Jawabannya ada pada diri Anda sendiri.
Laman avrist.com menyebutkan ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk meminimalisir permasalahan tersebut. Diantaranya:
Pertama, pernikahan adalah tentang dua orang yang menjadi satu. Dengan kata lain, uang yang Anda miliki bukanlah milik Anda seorang, mobil yang dia miliki bukanlah miliknya, semua yang dimiliki oleh dua orang harus dibagi. Akan lebih indah lagi jika Anda membaginya dengan orang yang paling Anda cintai.
Kedua, pasangan Anda mungkin juga memikirkan tekanan norma sosial yang mengharuskan pria sebagai kepala rumah tangga untuk menafkahi seluruh anggota keluarga. Dia mungkin merasa bahwa peningkatan penghasilan Anda melemahkan 'kepemimpinan' dia sebagai kepala keluarga.
Berikan dia keleluasaan untuk mengatur keuangan keluarga. Secara tidak langsung, Anda akan menanamkan kepercayaan diri padanya bahwa Anda akan tetap menjadi kepala keluarga.
Ketiga, tetaplah berkomunikasi dengan pasangan Anda. Anda tahu bahwa dia akhir-akhir ini menjadi pendiam dan stres. Tanyakan apa yang sebenarnya ada di pikirannya.
Biarkan dia meluapkannya agar dia merasa aman. Ia mungkin khawatir tidak dapat berkontribusi lebih banyak secara finansial. Namun, yakinkan dia bahwa kontribusi setiap anggota keluarga tidak selalu diukur dengan materi.
Bicaralah padanya tentang kekuatan dan hal-hal yang ia banggakan dan buatlah ia merasa dicintai.
Terakhir, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Jika, setelah mencoba semua cara yang mungkin, komunikasi tetap terhambat dan Anda tidak dapat mencapai kesepakatan bersama, Anda harus mencari bantuan.
Dukungan profesional dapat membantu memperjelas jalan ke depan bagi keduanya dan memperkuat hubungan mereka. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: avrist.com