Produser Grup Fifty Fifty Ngaku Palsukan Data Resumenya
Produser Grup Fifty Fifty Ngaku Palsukan Data Resumenya-Foto: Instagram @we_fiftyfifty-
INFORADAR.ID - Belum juga reda, buntut dari kasus Fifty Fifty ternyata makin memanas. Kini produser grup Fifty Fifty ketahuan palsukan data pribadi.
CEO The Givers sekaligus produser lagu Fifty Fifty berjudul Cupid ngaku palsukan data resumenya.
Data resume yang dipalsukan berupa riwayat pendidikan. CEO bernama Ahn SUng Il ini keciduk memalsukan latar belakang akademisnya.
Sebelumnya ia mengaku bahwa ia adalah seorang lulusan universitas Chung Ang jurusan Administrasi Bisnis.
Universitas Chung Ang merupakan salah satu universitas bergengsi di Korea Selatan. Namun setelah diusut, ternyata nama Ahn Sung Il tidak tercatat dalam deretan nama alumnii.
Kebohongan ini terbongkar setelah TV Daily melakukan investigasi dan mengungkapkan kebohongan ini kepada publik.
Selain kebohongan latar belakang akademis, ternyata produser grup Fifty Fifty juga melakukan sedikit kebohongan dalam pengalaman bekerja di data resumenya.
Ia menulis data dirinya di dalam resume pernah memiliki pengalaman kerja di beberapa perusahaan bergengsi.
Ahn Sung Il menulis bahwa sebelumya pernah menjadi CEO di Star Crew Entertainment dalam divisi operasional.
Selin itu ia juga pernah mengaku bekerja di Blossom entertainment sebagai direktur anak perusahaan serta mengaku bekerja di Warner Brothers Korea sebagai direktur produksi.
Belum diketahui bagaimana kejelasan mengenai pengalam bekerja tersebut. Namun beberapa perusahaan memberikan pernyataan bahwa ia tidak sepenuhnya benar pernah bekerja selama itu di perusahaan.
Dikutip dari INFORADAR.ID, CEO The Givers sekaligus produser grup Fifty Fifty ini terbukti bermasalah.
Sebelumnya ia pernah mengaku tidak mendapat keuntungan dari lagu 'Cupid' namun ternyata nama perusahaannya ada dalam credit lagu tersebut.
Kabar terakhir dari buntuk kasus Fifty Fifty, agensi Attrakt telah mengajukan merek dagang untuk 'Fifty Fifty' serta nama anggota individu di negara Amerika, Inggris, Jepang, dan Cina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: yoursay.id