Jalan Nasional Pandeglang -Lebak Ruas Cikeusik Amblas, 1 Rumah Warga Ambruk
Warga menandai jalan amblas dengan pohon pisang di Jalan Nasional Cikeusik-Binuangen, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang. Foto: Istimewa -----
PANDEGLANG, INFORADAR.ID --- Diduga akibat kondisi tanah labil dan guyuran hujan yang terus-menerus selama minggu keempat Desember 2022, separuh badan jalan raya nasional, ruas Cikeusik-Binuangeun sepanjang puluhan meter amblas akibat terjadi pergerakan tanah.
Selain mengakibatkan jalan amblas satu unit rumah milik Ebi, warga Kampung Kolecer Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang ambruk, pada Sabtu, 31 Desember 2022.
Penyebab terjadinya pergerakan tanah diduga akibat kondisi tanah labil karena diguyur hujan secara terus menerus.
Penyebab lainnya adalah kendaraan bertonase berat melintasi jalan penghubung antara Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, tepatnya ruas Cikeusik-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak.
Kasi Pemerintahan Kecamatan Cikeusik Ade Suhendi mengatakan, akses jalan nasional baru selesai dihotmik itu mengalami rusak berat.
"Badan jalan terbelah menjadi beberapa bagian diakibatkan oleh pergeseran tanah. Dan berdampak pula kepada rumah warga berada di pinggir jalan ikut rusak," katanya, Senin, 2 Januari 2023.
Ade menjelaskan, terjadinya tanah bergerak atau pergerakan tanah karena kondisi tanah labil. Ditambah curah hujan tinggi.
"Selain itu terjadi angin kencang yang mengakibatkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan. Akibat tertimpa pohon tumbang," katanya.
Lebih lanjut Ade mengungkapkan, korban bencana pergerakan tanah serta angin kencang telah dilakukan pendataan. Kemudian disalurkan bantuan sosial kepada para korban bencana oleh Kades Umbulan, Sarta.
"Saya bersama Kapolsek sudah mengecek lokasi jalan yang rusak. Kami mengimbau kepada pengguna jalan yang mau melintas jalan tersebut dimohon agar lebih berhati-hati karena dikhawatirkan terjadi pergerakan tanah susulan mengingat curah hujan masih tinggi," katanya.
Kepala Desa Umbulan, Sarta mengatakan, selain rumah Ebi terdapat lima rumah warga lainnya yang ikut rusak terkena dampak pergerakan tanah.
"Jumlah korban rumahnya rusak karena pergerakan tanah ada enam (6) unit. Satu Unit ambruk dan lima (5) rumah rusak sedang," katanya.
Lebih lanjut Sarta mengungkapkan, kalau pergerakan tanah hingga mengakibatkan badan jalan amblas bukan pertama kali. Tetapi sudah kesekian kalinya.
"Sudah mengalami amblas sebanyak tiga kali. Sudah dilakukan perbaikan namun sekarang kembali amblas," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: