Sejarah Kembang Api Ternyata untuk Mengusir Roh Jahat dari Bangsa China

Sejarah Kembang Api Ternyata untuk Mengusir Roh Jahat dari Bangsa China

--

INFORADAR.ID - Kembang api selalu digunakan pada malam pergantian tahun baru. Lantas bagaimanakah asal usul Kembang api hingga kini menjadi simbol perayaan?

Dihimpun dari berbagai sumber, kembang api muncul pertama kali pada 700 sampai 800 masehi dari bangsa China. 

Saat itu seorang ahli kinia mencampurkan kalium nitrat, sulfur dan arang yang kemudian menghasilkan bubuk mesiu. Bubuk itu dipercaya untuk mengusir roh-roh jahat.

Bubuk mesiu itu kemudian dimasukan ke dalam bambu yang kemudian bambu tersebut dilemparkan ke dalam api. Lalu terjadilah ledakan kecil.

Lalu penjelajah dunia Marco Polo membawa bubuk tersebut dari Tiongkok ke Eropa. Dari sinilah bubuk yang menghasilkan ledakan kecil tersebut mulai dikenal dunia. Saat itu ada yang menggunakannya untuk berperang dan ada juga untuk perayaan.

Temuan tersebut kemudian dikembangkan dengan berbagai warna. Para ilmuwan mencampurkan senyawa kimia hingga menimbulkan warna merah, kuning, hijau, ungu, dan biru.

Namun, awal pesta kembang api di dunia dilakukan pada tahun 1486 saat pernikahan Raja Henry VII. Kemudian, pesta kembang api juga dilakukan oleh masyarakat Amerika untuk memperingati hari kemerdekaan negaranya pada tahun 1777 atas perintah Presiden John Adams.

Hingga kini, kembang api selalu menjadi simbol perayaan masyarakat dunia termasuk di Indonesia. Salah satunya pada malam pergantian Tahun Baru.

Berawal dari tradisi Bangsa China untuk mengusir roh jahat, kini kembang api banyak digunakan oleh masyarakat dunia untuk perayaan. Bahkan perkembangannya pun terus terjadi dengan berbagai bentuk dari hasil ledakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: