233 Relawan Muhammadiyah masih Bertugas di Cianjur, juga Dirikan Dapur Umum Khusus untuk Relawan Tim SAR

233 Relawan Muhammadiyah masih Bertugas di Cianjur, juga Dirikan Dapur Umum Khusus untuk Relawan Tim SAR

Posko MDMC Muhammadiyah di lokasi gempa Cianjur. Foto: Laman Persyarikatan Muhammadiyah -----

CIANJUR, INFORADAR.ID --- Hingga Jum’at, 25 November 2022, masih ada 233 orang relawan Muhammadiyah dari berbagai daerah bertugas di Cianjur, dari sebelumnya 273 orang. 

Para relawan yang sudah bertugas selama 4 hari itu, bahu membahu membantu para penyintas di berbagai lokasi. Selain itu, relawan Muhammadiyah juga mendirikan dapur umum khusus yang diperuntukkan bagi relawan Tim SAR dari TNI, Polri dan lainnya yang merasa kesulitan mendapat suplai logistik makanan dan minuman. 

Sejak Jum’at, 25 November 2022 pagi, Muhammadiyah menerjunkan 4 unit ambulance dan puluhan personil di titik longsor Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Di lokasi ini, operasi SAR besar-besaran digelar dan para relawan Muhammadiyah bergabung dengan tim-tim SAR lain dari TNI, Polri, Basarnas serta berbagai organisasi relawan lainnya.

Sampai Jum’at siang, sudah ada 11 jenazah dievakuasi oleh tim SAR gabungan dari titik longsor Desa Cijedil ini.

Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan turut serta melihat langsung operasi SAR tersebut dan bahkan menjadi imam serta khotib sholat Jum’at para anggota tim SAR yang digelar disekitar lokasi.

“Lokasi operasi SAR hari ini bukan daerah pemukiman, tetapi di seputar daerah wisata, di pinggir jalan banyak orang berjualan, kios-kios seperti itu, ketika terjadi gempa itu terjadi longsor,” katanya sebagaimana dikutip dari laman resmi Persyarikatan Muhammadiyah, Sabtu, 26 November 2022. 

Muhammadiyah, dalam operasi SAR ini menurut Budi Setiawan berperan dengan menerjunkan personil SAR dan 4 unit ambulance untuk membawa para korban yang ditemukan ke rumah sakit terdekat.

Tidak hanya itu, Muhammadiyah juga mendirikan dapur umum yang diperuntukkan khusus bagi para anggota tim SAR yang bertugas di lokasi itu. Dapur umum ini didirikan atas permintaan dari TNI Polri yang merasa kesulitan mendapatkan logistik makanan minuman selama bertugas di lokasi.

“Tim ini tidak ada dukungan logistik, sehingga meminta MDMC untuk memberikan dukungan logistik. Inilah yang sekarang kita lakukan, pagi ini kita lakukan dukungan logistik untuk tim evakuasi, tim SAR TNI Polri,” imbuh Budi Setiawan.

Menurutnya, tim SAR TNI Polri dan juga dari berbagai lembagai lain merasakan betul dukungan dari MDMC luar biasa. “Karena mereka kurang mendapatkan perhatian dari yang lainnya,” ungkapnya.

Atas kejadian ini, Budi Setiawan mengevaluasi sepertinya belum ada koordinasi yang cukup baik dalam pelaksanaan respon tanggap darurat gempa Cianjur ini.

 

Editor: M Widodo 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: