Inilah 5 Bahaya Kandungan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol Bagi Kesehatan

Inilah 5 Bahaya Kandungan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol Bagi Kesehatan

Etilen glikol. Foto: Tangkapan layar laman PMJ News--

JAKARTA, INFORADAR.ID --- Menjadi perbincangan hangat dalam sebulan terakhir dan menyebab gagal ginjal akut pada anak, apa sebenarnya bahaya dari Etilen Glikol dan Dietilen Glikol bagi kesehatan

Belakangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampai mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirup pada Anak.

Dalam beberapa waktu belakangan, unsur etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) berlebihan menjadi sorotan publik. Pasalnya, kadungan tersebut menyebabkan banyaknya kasus gagal ginjal akut pada anak.

Kasus itu hingga kini masih didalami oleh Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan pihak lainnya terkait apa sebenarnya yang menyebabkan gagal ginjal akut misterius tersebut.

Menurut hasil penelitian diketahui, anak-anak yang menderita gagal ginjal akut itu telah mengonsumsi obat sirup yang di dalamnya mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang melebihi ambang batas aman.

Dikutip dari laman PMJ News, Jumat, 18 Novemver 2022, yang merangkum dari berbagai sumber, berikut bahaya kandungan EG dan DEG untuk tubuh.

1. Gangguan Pernapasan

Menurut penelitian, banyak pasien yang mengonsumsi EG mengalami gangguan pernapasan sehingga membutuhkan alat bantu napas atau intubasi endotrakeal.

2. Merusak Organ Tubuh

Efek dari mengonsumsi EG dan DEG yang berlebihan adalah rusak otak, paru-paru, hati, dan ginjal.

3. Gagal Ginjal Akut

Sejauh ini dugaan terkuat gagal ginjal akut di Indonesia akibat adanya kandungan toksik di dalam obat sirup. EG dan DEG merupakan kandungan cemaran yang ditemukan dalam obat sirup, yang jika dikonsumsi berlebihan berdampak pada kerusakan ginjal.

4. Gangguan Neurologis

Fase awal keracunan EG pada manusia ditandai dengan inebriation (mabuk) yang tidak termetabolisme. Gangguan neurologis tersebut juga bisa dialami saat kondisi keracunan parah seperti bicara cadel, kantuk, kegelisahan, dan disorientasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: