Buka BUMN Startup Day, Jokowi Minta Sektor Agrikultura Digarap

Buka BUMN Startup Day, Jokowi Minta Sektor Agrikultura Digarap

Usai membuka BUMN Startup Day, Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Tohir melihat-lihat stand-stand yang menampilkan produk UMKM. Foto: --- BPMI/Setpres -----

TANGERANG, INFORADAR.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka BUMN Startup Day, di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin, 26 September 2022. 

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Kemudian diprediksi potensi ekonomi digital di Indonesia melompat delapan kali lipat dari sekitar Rp632 triliun di tahun 2020 menjadi Rp4.531 triliun nanti di 2030. 

Selain itu, startup Indonesia termasuk tertinggi keenam di dunia, setelah Amerika Serikat, India, Inggris, Kanada, dan Australia.

Hanya saja, saat ini porsi ekonomi digital di sektor agrikultura baru sebesar 4 persen, masih di bawah sektor fintech yang sebesar 23 persen dan retail sebesar 14 persen.

Menurut Jokowi, Pandemi COVID-19 dan perang antara Rusia dan Ukraina telah mengakibatkan terjadinya krisis global, mulai dari pangan, energi, hingga finansial. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong para pendiri perusahaan rintisan atau startup untuk menangkap peluang di tengah krisis global tersebut melalui pemanfaatan teknologi.

“Urusan masalah krisis pangan, urusan pangan ke depan ini akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi. Itu adalah kesempatan, itu adalah peluang, itu adalah opportunity,” ujar Presiden Jokowi saat membuka BUMN Startup Day, di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (26/09/2022).

Presiden menambahkan, saat ini porsi ekonomi digital di sektor agrikultura baru sebesar 4 persen, masih di bawah sektor fintech yang sebesar 23 persen dan retail sebesar 14 persen.

“Hati-hati, ini ada kesempatan besar di situ. Karena di dalam urusan pangan itu ada yang namanya urusan produksi, urusan distribusi, urusan pasar. Di sini ada peluangnya semuanya, urusan distribusi ada, urusan produksinya ada, urusan pasarnya ada, peluang semuanya,” ujarnya.


Presiden Jokowi minta ekonomi digital sektor agrikultura ditingkatkan. Foto: --- BPMI/ Setpres -----

Kepala Negara menyampaikan, terdapat beragam komoditas yang dapat dikembangkan di sektor pangan. Selain itu, target konsumennya yang dapat disasar juga beragam, mulai dari petani hingga ibu rumah tangga.

“Pangan tidak hanya beras, hati-hati, ada sorgum, ada porang, ada cassava, ada sagu, dan lain-lainnya. Sehingga ini menjadi sebuah peluang besar dan target konsumen dari petani di ladang, dari nelayan di lautan, sampai masuk melompat ke dapurnya ibu-ibu rumah tangga. Peluangnya sangat besar sekali,” ucapnya.

Tak hanya di sektor pangan, Presiden juga meminta perusahaan rintisan untuk memaksimalkan peluang di sektor kesehatan, misalnya dengan pengembangan telemedisin.

“Kita ini negara dengan 17 ribu pulau, 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, apa yang bisa kita lakukan agar kesehatan kita ini bisa melompat? Telemedisin bisa disambungkan, operasi jarak jauh bisa disambungkan dengan platform dengan aplikasi,” kata Presiden Jokowi.

Peluang lainnya adalah untuk pengembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Presiden menyampaikan, dari 65,4 juta UMKM yang ada baru sekitar 19 juta pelaku usaha yang masuk atau onboarding ke dalam platform digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: