Jangan Pilih Kos di Bawah Harga Standar, Kalau Tidak...(1)
Ilustrasi-pixabay-
Tidak ada jawaban dari Ani. Dia tetap pada posisi semula.
Rara mendiamkannya. Dia lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Selepas mandi, Rara tidak lagi melihat Ani di kamar mereka. Rara mengambil handphone-nya. Menghubungi Ani.
Saat tersambung, Rara kaget. Dari balik telepon, Ani mengaku jika sudah berangkat kerja selepas magrib.
“Terus tadi siapa,” batin Rara.
Berbeda dengan Rara, Ani juga pernah mengalami peristiwa yang belum terjawab sampai sekarang.
Suatu malam, Ani kembali pulang ke kosnya. Dia meninggalkan pekerjaannya sebentar untuk mengambil barang yang ketinggalan.
Sebelum pulang, Ani menelepon Rara. Maksud Ani, meminta Rara agar jangan tidur dulu. Agar Ani bisa masuk tanpa menggedor pintu. Tapi, Rara tidak merespons panggilan Ani.
Pemandu lagu ini tetap kembali ke kamar kosnya. Karena barang yang ketinggalan itu harus dia bawa bekerja.
Di depan pintu, Ani mengetuk pintu tempat kos. Sampai beberapa kali mengetuk, tidak ada jawaban dari dalam. Ani berpikir, Rara masih tidur.
Ketika Ani hampir putus asa, terdengar suara kunci diputar. Pintu dibuka dari dalam.
Bukan Rara yang membukakan pintu. Bukan pula penghuni kamar kos lain. Perempuan yang membukakan pintu ini tidak dikenal Ani.
Perempuan ini mengenakan baju panjang berwarna putih. Wajahnya pucat. Kedua tangannya juga putih pucat.
Perempuan ini tidak berkata apa-apa ketika Ani masuk. Saat Ani mengucapkan terima kasih pun, perempuan ini diam.
Ani bergegas ke kamarnya. Dia mendapati Rara sudah tidur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: