Pendaki Gunung Ini Nyaris Jadi Budak di Pasar Gaib Gunung Ciremai

Pendaki Gunung Ini Nyaris Jadi Budak di Pasar Gaib Gunung Ciremai

Salah satu puncak Gunung Ciremai. Foto: Instagram @eriicksukmataruna2--

Sore, jam 5, mereka tiba di Pos 4. Mereka memutuskan untuk istirahat di pos ini. Mereka mendirikan dua tenda.  

Beberapa teman Badru memasak. Di antara mereka, ada yang kencing di pohon. Ada yang buang air besar di semak-semak.  

Sementara, Badru memilih masuk ke dalam tenda. “Saya mau tidur,” katanya. 

Baru saja memejamkan mata, Badru terbangun. Tapi, dia tidak lagi berada di dalam tendanya. 

Badru berada di tengah keramaian. Banyak orang berlalu-lalang di depannya. Banyak warung dan kios. Badru ada di pasar! 

Anehnya lagi, orang-orang di pasar ini tidak mengenakan pakaian model sekarang. 

Yang laki-laki, ada mengenakan baju semacam rompi tanpa kancing. Ada yang mengenakan pakaian lengan panjang dengan dada terbuka. Semua lelaki di pasar ini mengenakan celana panjang sebetis.  

Yang perempuan, mengenakan kemben dan kain untuk menutupi tubuhnya. Ada yang ramputnya digelung, ada yang ditutup dengan kerudung. 

"Saya sadar, kalau berada di alam lain," aku Badru. 

Entah dari mana datangnya, seorang nenek tiba-tiba menghampiri Badru. Nenek ini dikawal dua lelaki berbadan besar berpakaian rompi tanpa kancing. Dadanya terbuka. 

“Pengawalnya menggunakan gelang di dua lengannya,” Badru menggambarkan. 

Nenek itu memarahi Badru. Badru yang tidak tahu kesalahannya, cuma bisa meminta maaf. Berulang kali dia mengucapkan kata maaf. 

Badru akhirnya tahu, si nenek marah karena dua temannya buang hajat sembarangan.  

“Kamu tahu nggak, temanmu kencing di sini. Di warung sayur!” hardik nenek kepada Badru. Badru cuma bisa kembali meminta maaf. 

Badru kemudian dipaksa mengikuti nenek dan pengawalnya. Badru diajak keliling pasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: