Andika Hazrumy: Hampir Semua Wilayah Banten Rawan Bencana
Ketua Dewan Kehormatan PMI Banten Andika Hazrumy --
TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID - Ketua Dewan Kehormatan PMI Banten Andika Hazrumy mengungkapkan wilayah Provinsi Banten termasuk ke dalam daerah rawan bencana dengan skala lumayan tinggi jika dibandingkan dengan sejumlah daerah lainnya di Indonesia.
Dari hasil pemetaan wilayah rawan bencana Pemprov Banten saat dirinya menjabat wakil gubernur, relatif hanya Kota Serang yang tidak masuk kategori rawan bencana tersebut.
"Makanya jujur saja waktu banjir Kota Serang kemarin itu di luar dugaan," kata Andika dalam sambutannya pada acara penyerahan penghargaan PMI Kota Serang kepada donatur banjir Kota Serang di wilayah Kabupaten Tangerang di Gedung SMAN 19 Balaraja, Kabupaten Tangerang, Selasa (24/5).
Hasil pemetaan kebencanaan Pemprov Banten saat itu menyebutkan hampir semua wilayah Provinsi Banten sebagai wilayah rawan bencana, kecuali Kota Serang.
Disebutkan Andika Kabupaten Lebak dan Pandeglang memiliki potensi bencana gempa bumi dan sunami yang tinggi.
Selain itu juga potensi banjir dan longsor. Untuk wilayah Tangerang potensi bencana banjir masuk ke dalam pemetaan kebencanaan Pemprov Banten.
Masih di wilayah Tangerang, lanjutnya, potensi bencana yang masuk ke dalam pemetaan kebencanaan Pemprov Banten adalah puting beliung dan longsor. Potensi bencana serupa dengan Tangerang tersebut juga dimiliki Kabupaten Serang.
"Selain itu Kabupaten Serang dan Kota Cilegon juga memiliki potensi bencana industri mengingat keberadaan industri kimia di wilayah mereka," kata Andika.
Terkait dengan peristiwa banjir Kota Serang beberapa waktu lalu, Andika mengatakan, dirinya yang saat itu menjabat sebagai wakil gubernur langsung turun ke lapangan dan berkoordinasi dengan stake holder terkait.
Hasilnya menyebutkan banjir disebabkan oleh kelebihan daya tampung Bendung Sindangheula di Kota Serang akibat curah hujan yang tidak biasa. Kelebihan daya tampung ini, kata Andika kemudian secara alamiah mengalir ke Sungai Cibanten yang melintasi wilayah Kota Serang.
"Celakanya sungai Cibanten sendiri telah mengalami pendangkalan dan penyempitan sehingga tidak mampu mengalirkan dengan aman kelebihan air tersebut hingga ke wilayah hilir di pesisir laut di wilayah Kasemen, Kota Serang.
Atas persoalan tersebut, lanjut Andika, dirinya sebagai wakil gubernur saat itu langsung melakukan pengajuan revitalisasi Sungai Cibanten kepada pemerintah pusat dalam forum penyusunan major project 2023 oleh Bappenas.
"Kepada Walikota Serang saya juga tanya kenapa bisa terjadi penyempitan DAS yang disebabkan oleh banyaknya bangunan dibangun di sana. Saya minta itu ditertibkan," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: