Kenapa Gen Z Miskin? Ini Penjelasan Blak-blakan dari Timothy Ronald

Ia juga menyayangkan gaya hidup Gen Z yang terlalu konsumtif dan impulsif. Mereka rela beli barang viral, langganan semua platform streaming, tapi nggak punya dana darurat atau tabungan. 

"Lu langganan semua: Netflix, Disney+, Amazon Prime, tapi nggak punya simpanan satu juta," katanya. Mereka terlalu peduli citra, tren, dan validasi sosial.

BACA JUGA:Pengen Makan Enak Tapi Gak Punya Duit? Tenang Aja, Kan Ada Pinjaman Online Gopay Later

BACA JUGA:‎Beasiswa BAZNAS 2025 Dibuka, Jurusan STEM Jadi Prioritas Penerima

Gen Z juga dikenal punya idealisme tinggi tapi sering kali tidak realistis. Banyak yang ingin kerja sesuai passion, bukan realita. 

“Gue dikasih 100 M buat ngepel kotoran pun, kalau itu kasih duit, gue lakuin. Karena yang penting itu nilai, bukan gengsi,” ujar Timothy dengan nada keras.

Ia juga menyebut Gen Z sebagai “generasi obrolan” karena lebih suka diskusi ide bisnis di tongkrongan ketimbang eksekusi langsung. Semua berhenti di rencana. Takut gagal, akhirnya tidak mulai sama sekali.

Meski terkesan keras, Timothy memberi solusi: stop menyalahkan sistem, dan mulai ubah mentalitas. Sistem tidak bisa dikontrol, tapi cara kita menyikapi sistem bisa dipilih.

BACA JUGA:‎BAZNAS Buka Pendaftaran Beasiswa Cendekia 2025, Bantuan Hingga Rp7 Juta per Semester

BACA JUGA:6 Aplikasi Musik Penghasil Saldo DANA, Joget Joget Dapet Duit

"Ulang video ini 10 kali kalau perlu. Buang semua mentalitas sok pintar, konsumtif, dan instan," pesannya.

Menurut Timothy, Gen Z tetap punya peluang untuk sukses tapi bukan dengan cara hidup seperti sekarang. Kuncinya ada pada menciptakan nilai, sabar membangun skill, dan berhenti peduli pada hal-hal yang tidak menghasilkan. Sadar dan mulai bertindak adalah langkah awal keluar dari jurang kemiskinan generasi.

Sumber: