Mengapa Generasi Strawberry Mudah Dicap Rapuh di Dunia Kerja? Ternyata Ini
Ilustrasi Generasi Strawberry-Freepik.com-Freepik
1. Perlindungan Orang Tua yang Berlebihan
Anak muda dibesarkan dengan dukungan penuh dari orang tua, namun sering kali dukungan itu berubah menjadi ketergantungan.
Ketika dihadapkan pada masalah di kantor, mereka bisa merasa tidak siap atau memilih menyerah karena tidak terbiasa menghadapi konsekuensi sendiri.
2. Pendidikan yang Minim Latihan Ketangguhan Sekolah lebih menekankan nilai dan prestasi akademik, sementara kemampuan menghadapi konflik, mengelola stres, dan menerima kritik jarang dilatih.
Begitu memasuki lingkungan kerja yang menuntut konsistensi dan ketahanan mental, banyak yang kewalahan.
3. Pengaruh Media Sosial dan Tren “Healing”
Gaya hidup di media sosial yang menampilkan keberhasilan tanpa proses membuat anak muda mudah membandingkan diri.
Tren “healing” pun sering disalahartikan sebagai alasan untuk menghindari masalah, bukan sebagai proses membangun kembali mental.
4. Benturan Pandangan tentang Dunia Kerja Gen Z menginginkan pekerjaan yang fleksibel dan memberi ruang berkembang, sementara sebagian besar tempat kerja masih menjaga struktur hierarkis.
Perbedaan cara pandang ini sering memunculkan ketegangan antara pekerja muda dan atasan mereka.
BACA JUGA:6 Peluang Kerja Freelance dari Rumah yang Menjanjikan untuk Pemula
BACA JUGA:Piala Dunia 2026 Semakin Dekat, Delapan Negara Asia Sudah Pastikan Tiketnya!
Solusi: Adaptasi Bersama, Bukan Menyalahkan
Melihat Generasi Strawberry sebagai generasi yang rapuh sebenarnya tidak menggambarkan situasi secara utuh. Mereka menghadapi tekanan mental yang berbeda dari generasi sebelumnya.
Yang diperlukan adalah adaptasi dari berbagai pihak, orang tua, institusi pendidikan, hingga lingkungan kerja.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
