Disway Award

Mahasiswa PLP Integratif Kelompok 8 UIN SMH Banten Ajak Siswa SMA Negeri 1 Pabuaran Cegah Pelecehan Seksual

Mahasiswa PLP Integratif Kelompok 8 UIN SMH Banten Ajak Siswa SMA Negeri 1 Pabuaran Cegah Pelecehan Seksual

Kelompok 8 PLP Integratif UIN SMH Banten bersama Siswa/i SMAN 1 Pabuaran-Dokumentasi milik Naila Aulia-

INFORADAR.ID — Mahasiswa PLP Integratif Kelompok 8 Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin atau UIN SMH Banten menggelar Seminar Anti Pelecehan Seksual bertema “Stop Catcalling, Start Respecting: Bangun Budaya Sekolah Tanpa Pelecehan Seksual”. Kegiatan ini berlangsung di Aula SMA Negeri 1 Pabuaran, pada Selasa 14 Oktober 2025.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap isu pelecehan yang masih marak terjadi di lingkungan sekitar, terutama di dunia pendidikan.

Seminar ini menghadirkan Dr. Ipul Syaifullah, S.H., M.H., seorang praktisi hukum yang berpengalaman dalam menangani serta mengadvokasi kasus kekerasan dan pelecehan di wilayah Serang. Dalam pemaparannya, Dr. Ipul menegaskan bahwa kasus pelecehan kini tidak lagi memandang gender maupun ruang, sebab dapat terjadi secara langsung, verbal, maupun melalui media sosial.

“Pelecehan membuat peran laki-laki sebagai pelindung dan pemberi rasa aman menjadi hilang. Padahal, perempuan memiliki banyak keistimewaan yang seharusnya dihargai, bukan dijadikan sasaran. Sekecil apa pun bentuk pelecehan dapat meninggalkan luka psikologis bagi korban,” ujarnya.

Melalui seminar ini, mahasiswa PLP Kelompok 8 mengajak para siswa untuk lebih peduli terhadap bentuk pelecehan ringan seperti catcalling. Edukasi ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya membangun budaya saling menghormati demi terciptanya lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari pelecehan.

BACA JUGA:Daftar Baru 10 Gubernur Terkaya Indonesia 2025, Menantu Jokowi Masuk Diurutan Ke?

BACA JUGA:Gubernur Banten Nonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Ini Penyebabnya

Salah satu peserta seminar, Kirey Kirani Mulya, menyampaikan bahwa adanya seminar ini tentu menambah wawasan bagi para siswa mengenai pentingnya sex education dan bahaya catcalling.

“Kami senang bisa ikut seminar ini karena menambah wawasan tentang pentingnya sex education. Kami jadi tahu bahwa hal seperti catcalling termasuk pelecehan yang tidak boleh dianggap sepele,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Raya Nasita, juga turut menyampaikan harapannya terkait seminar agar para siswa lebih menghargai diri sendiri dan orang lain.

“Semoga materi yang disampaikan bisa kami pahami dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar kita lebih menghargai diri sendiri dan orang lain. Kami juga berharap kegiatan seperti ini bisa terus diadakan di masa depan,” ungkapnya.

Sementara itu, Naila Aulia selaku sekretaris panitia menyampaikan harapan sekaligus pesan reflektif kepada para peserta.

BACA JUGA:Bersiaplah! Pemkot Serang Siapkan Aturan Wajib Rekrut Pekerja Warga Lokal Mulai 2026

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: