Disway Award

Cadangan Beras SPHP di Banten Aman, Harga Tetap Terkendali

Cadangan Beras SPHP di Banten Aman, Harga Tetap Terkendali

Ilustrasi beras-Dok. Istimewa-

INFORADAR.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menegaskan bahwa cadangan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) tetap aman hingga akhir 2025.

Saat ini, total cadangan beras di provinsi ini mencapai lebih dari 4 juta ton, dengan 1,3 juta ton sudah dialokasikan untuk intervensi pasar.

Ketersediaan cadangan beras SPHP berperan penting dalam menjaga kestabilan harga beras di pasar tradisional sekaligus membantu meringankan beban masyarakat.

Pemerintah Provinsi menjalin kerja sama dengan Bulog dan BUMD agar distribusinya dapat terlaksana secara merata dan tepat sasaran.

Sehingga masyarakat dapat memperoleh cadangan beras SPHP layak konsumsi dengan harga terjangkau.

BACA JUGA:PWI Banten Minta Polisi Tindak Tegas Kekerasan Terhadap Wartawan

BACA JUGA:Wali Kota Cilegon Resmikan Tiga Dapur Makan Bergizi Gratis di ASA Sport Center

Pendistribusian Beras SPHP Dipantau Mendagri

Pendistribusian beras SPHP ke pasar-pasar di Banten dilakukan dengan pengawasan langsung Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, pada Rabu 20 Agustus 2025 di Pasar Induk Rau, Kota Serang.

Langkah ini sukses mempertahankan harga beras SPHP pada level stabil, yaitu Rp12.000 per kilogram atau Rp60.000 untuk kemasan 5 kilogram.

Tito Karnavian menjelaskan keberhasilan intervensi, ia berterimakasih kepada Badan Pangan Nasional dan Bulog karena telah bekerja maksimal.

"Intervensi ini berhasil menjaga harga beras di bawah HET. Kami berterima kasih kepada Badan Pangan Nasional dan Bulog yang sudah bekerja maksimal," jelas Tito

Mendagri juga menegaskan bahwa cadangan beras nasional saat ini mencapai lebih dari 4 juta ton, di mana 1,3 juta ton di antaranya disiapkan khusus untuk intervensi pasar.

Presiden RI mengingatkan agar harga beras tetap menguntungkan petani, tidak membebani masyarakat, dan menindak tegas praktik curang seperti penimbunan atau pengoplosan beras.

Direktur Utama Bulog, Mayjen TNI A Rizal Ramdhani, menambahkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir mengenai kualitas beras SPHP. Menurutnya, cadangan beras SPHP bersih, sehat, layak konsumsi, dan distribusinya diawasi menggunakan aplikasi berbasis KTP untuk memastikan tepat sasaran.

BACA JUGA:Prosedur ‎Operasi LASIK Cuma 10 Menit untuk Perbaikan Penglihatan

BACA JUGA:Guru Madrasah dan Guru Ngaji di Kabupaten Serang Dapat Insentif Rp500 Ribu, Ini Tujuannya

Selain itu, kualitas beras tetap terjaga melalui fumigasi dan perawatan gudang secara rutin.

Pemerintah telah menyiapkan tujuh saluran distribusi beras SPHP, yaitu melalui pedagang, pasar tradisional, koperasi desa Merah Putih, instansi pemerintah, TNI, Polri, serta jaringan ritel modern.

Gubernur Banten, Andra Soni, menegaskan pentingnya distribusi tepat sasaran agar manfaat program ini dirasakan masyarakat secara merata.

"Distribusi harus tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tegas Andra.

Dengan adanya cadangan beras SPHP yang memadai, Pemprov Banten optimistis harga beras akan tetap terkendali hingga akhir 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: