Disway Award

Dorong UMKM Raih Pasar Internasional Lewat Inovasi Produk

Dorong UMKM Raih Pasar Internasional Lewat Inovasi Produk

UMKM di Lebak didorong tembus pasar internasional oleh UPN Veteran Jakarta-Istimewa-

INFORADAR.ID - Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) dorong UMKM UD Cigundi di Kampung Cigundi, Desa Mekaragung, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, melalui pendekatan ekonomi sirkular untuk mendorong peningkatan nilai tambah dan kesiapan menuju pasar global.

Program Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat Internasional (KPI) tahun 2025 ini merupakan hasil sinergi antara dosen dan mahasiswa lintas disiplin dari UPNVJ dengan mitra pelaksana internasional dari Thaksin University, Thailand. Kolaborasi lintas negara ini menjadi landasan kuat dalam memperkenalkan praktik bisnis berkelanjutan kepada pelaku usaha lokal yang selama ini beroperasi secara tradisional.

Program ini dilaksanakan dalam serangkaian kegiatan mulai dari bulan Juni 2025, melibatkan pelatihan teknis, pendampingan usaha, hingga penciptaan produk baru. Para dosen yang tergabung dalam tim adalah Dr. Guntur Syahputra Saragih, M.SM., S.E. (ketua tim), Dr. Jubaedah., S.E., M.M, Tri Siswantini., S.E, M.M., dan Mira Rahmi., S.E., MBA bersama dua dosen dari Thaksin University, yaitu Asst. Prof. Dr. Shubham Pathak dan Dr. Nittida Sudmai.

Ketua tim pelaksana Guntur Syahputra mengatakan, UMKM UD Cigundi sendiri merupakan unit usaha mikro yang dikelola masyarakat lokal dengan fokus pada produksi dan pengolahan kelapa. Selama bertahun-tahun, usaha ini telah menjadi sumber penghidupan utama bagi sebagian warga, namun belum memiliki sistem manajemen yang terstruktur serta belum maksimal dalam mengoptimalkan limbah hasil produksi. 

"Mahasiswa juga diberdayakan sebagai co-fasilitator yang aktif dalam pendampingan teknis, penyusunan materi, serta produksi konten dokumentasi kegiatan. Salah satu inovasi utama dalam program ini adalah pemanfaatan buah kelapa untuk dijadikan menjadi minyak kelapa murni dengan siap jual," kata Guntur. 

Selain itu, kata Guntur, penerapan prinsip ekonomi sirkular secara konkret,dengan memanfaatkan limbah hasil produksi kelapa yang sebelumnya terbuang, kini diproses ulang menjadi produk turunan seperti pupuk organik dan briket arang tempurung. 

"Minyak kelapa dikemas dalam botol kaca berukuran 500 ml dengan desain kemasan modern yang didesain menggunakan Canva, serta dilengkapi dengan story card sebagai bagian dari strategi branding yang mengangkat narasi lokal," ujarnya.

Program ini juga memberikan pelatihan mengenai struktur organisasi usaha, sistem pencatatan keuangan sederhana, teknik pengemasan, dan pengurusan legalitas usaha. Hal ini bertujuan untuk mendorong UD Cigundi naik kelas menjadi usaha kecil yang formal, kredibel, dan siap bersaing di pasar domestik maupun internasional. 

Tak hanya itu, aspek digital marketing dan pengelolaan media sosial turut diperkenalkan agar pelaku usaha memiliki kemampuan promosi yang relevan di era digital.

“Kami percaya bahwa penguatan kapasitas usaha mikro tidak hanya terletak pada modal finansial, tetapi juga pada transformasi pengetahuan dan cara pandang dalam mengelola usaha secara strategis dan berkelanjutan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: